Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gelora Cinta dari Langit (23)

16 Januari 2016   17:53 Diperbarui: 16 Januari 2016   18:53 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kulihat Trinxz memeriksa semua, mengunci pintu dan jendela dengan alat khusus, mengcilkan lampu sehingga suasana menjadi remang redup serta temaram, dingin sejuk dan nyaman.

Mata ini hampir terlelap, tapi kurasa perlahan Sitxz memegang lenganku, aku menoleh
“Puteri, … engkau tidak ingin menikah ya ?” tanyanya lembut, mata ini kembali membuka
“Hah, menikah, … saat ini tidak, .. ada apa Sitxz ?” tanyaku heran.

“Engkau tidak ingin menikah dengan pangeran Ddxz ?” aku menghela nafas , menggeleng.
“Engkau masih mencintai kekasihmu yang di planet Bumi ya ?” tanyanya ingin tahu

Kupandangi Sitxz, “Iya, memangnya kenapa ?” tanyaku, dia menggeleng
“Pangeran Ddxz itu mencintai engkau, Puteri dan ingin segera menikah denganmu.” Aku tersenyum.

“Enggaklah, dia tidak pernah bicara padaku tentang itu. Dia mengerti kalau aku sudah punya kekasih di planet Bumi.” Kataku, keadaan hening lagi, kudengar dia menghela nafas.

“Pangeran sudah membicarakan hal ini pada Puteri Mmxz, aku mendengar ini dari Sardxz..” kata Sitxz agak ragu, aku menggeleng.

“Planet Bumi itu amat jauh Puteri dari sini, bahkan kita beda galaksi, bagaimana engkau bisa pulang kesana ?”
“Puteri Mmxz berjanji untuk mengantar aku kembali ke planet Bumi, Sitxz.” Kataku pasti, kulihat matanya berkedip-kedip, dia menunduk
“Ada apa rupanya, engkau berkepentingan dengan pernikahan pangeran Ddxz ?” tanyaku, dia mengangguk, dia bangkit dan duduk di ranjang, kembali memandangku.

“Aku dan Sardxz rasanya tidak enak jika menikah dahulu , sebelum pangeran Ddxz menikah.’ Aku tertawa, dia memandangku heran

“Ada yang lucu Puteri ?” tanyanya
“Iya, kamu masih percaya mitos seperti itu, kalian sudah demikian majunya .”
“Itu bukan mitos, tapi suatu etika dan sopan santun yang ada diplanet Zerxz “ katanya

Aku mengangguk angguk mengerti
“Pangeran Ddxz itu sulit orangnya, … sebetulnya banyak puteri-puteri hebat disini yang jatuh cinta padanya, tapi dia sepertinya sedang menunggu kedatangan seorang Puteri cantik dari jauh rupanya…” dia menghela nafas lagi, kemudian tersenyum.

“Tampaknya kekasih hatimu itu hebat ya Puteri, pasti dia tampan perkasa dan seorang pangeran yang kaya raya, melebihi pangeran Ddxz ?” aku menggeleng

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun