Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Waspadalah: Topeng-topeng Caleg Pemilu

29 Maret 2014   20:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika gagal, hanya satu akibatnya stress yang hebat
Sampai konon, banyak Rumah Sakit menyiapkan beberapa tambahan kamar untuk calon
Pasien yang bakal mbludak berdatangan karena banyak yang jadu hilang ingatan jika gagal terpilih.

Disini saya ingin memberikan sedikit gambaran dari pribadi yang sudah kepalang tanggung ini, mungkin hal ini juga memberi gambaran pada kita untuk lebih ber hati-hati dalam memilih calon legislatif kita untuk masa depan

Sebaiknya jangan memilih pribadi yang biasa meng halal kan segala cara, karena jika terpilih, dia pun pasti akan berbuat sama, … sedihnya rakyat yang bakal jadi korban dan ketiban sial lagi.

Beberapa Topeng Yang Di peragakan

Memakai topeng, tujuannya untuk menutupi siapa jati diri yang sebenarnya, bisa juga dengan jalan men jelekkan musuhnya, atau cara lain. Ini beberapa diantaranya pribadi yang sembunyi dibalik topeng yang mereka kenakan itu.

SATU : Penguasa
Hal ini dilakukan karena mempunyai keinginan untuk menguasai hidup orang lain, bahkan juga mengatur cara berpikir mereka.

Mereka serig melebih-lebihkan kebijakan dan kepentingan mereka. Biasanya si-penguasa terganggu jiwanya oleh rasa kurang mampu yang mengisi alam bawah sadarnya.

Tetapi mereka menganggap diri cukup mampu, sehingga sering dipakai cara paksaan dan menganggap pemaksaan itu perlu,, seharusnya dan wajar saja.

Penguasa sering diganggu oleh bermacam aneka rasa permusuhan, dan akan muncul sebagai bentuk egoisme yang tidak pernah peduli dengan nasip orang lain.

DUA : Penyebar Gossip
Karena tidak mampu mendayagunakan kemampuan diri sendiri, lalu merongrong harga diri orang lain, terjadilah kritik yang menghancurkan pada pribadi orang lain.

Memang lebih mudah merendahkan orang lain daripada mengangkat diri sendiri dengan sukses. Jadi merendahkan orang lain tentulah untuk meninggikan martabat diri sendiri, meskipun semu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun