Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Waspadalah: Topeng-topeng Caleg Pemilu

29 Maret 2014   20:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13960755351129884777

[caption id="attachment_317629" align="aligncenter" width="434" caption="Sumber Gambar: dedidwitagama.wordpress.com"][/caption]

Makin dekat tanggal 9 April 2014, saat Pemilu Legislatif, masyarakat tambah makin rame, baik caleg nya maupun calon pemilihnya.
Semua bisik sana sini, sas ini dan sus itu, bingung tengok kiri-kanan, ketar-ketir dan deg-deg sar,

Yang caleg berusaha sedapat mungkin, dengan berbagai cara berusaha menarik hati para calon pemilih untuk bisa yakin mau memilih dan mencoblos dirinya.

Sedangkan para pemilih, karena sudah berkali dikecewakan, dibodohi dan dikibuli, calegnya, tahun ini menjadi makin hati-hati dan waspada untuk nanti menyalurkan aspirasinya.

Topeng Drakom Lima Tahunan

Atraksi yang digelar setiap lima tahun sekali pasti selalu bikin heboh.
Berbagai orasi, janji, gaya lebay, salah tingkah, di gelar di pertunjukan akbar, drakom/drama komedi, yang digelar ke masyarakat.

Public, media cetak, teve, dan online makin lama makin penuh dengan sandiwara yang bakal digelar menyongsong 9 April ini.

Aktor dan aktrisnya bahkan banyak yang memakai topeng, menutupi jati diri yang sebenarnya, agar terkesan baik dan pantas.
Banyak bertingkah macam2, ada yang kebablasen, sampai ada yang tidak masuk akal, mnggelikan sampai yang mengenaskan dan men cemaskan ada semua.

Beragam janji manis diumbar dan di hamburkan dan prilaku dari yang mengherankan sampai memuakkan, semua dipertontonkan tanpa rasa malu, sungkan dan tanpa tedeng aling-aling alias terbuka.

Mereka banyak yang sudah merasa kehilangan akal untuk mengejar dan bisa meraih menjadi caleg yang diidamkan dan dambakan itu, jadi segala cara akan dipakai.

Cinta ditolak dukun bertindak juga berlaku, dukun, paranormal laku keras dengan beaya mahal dan ritual yang cukup membuat orang waras geleng kepala.
Duit sudah banyak di hamburkan, hutang sudah menumpuk harapan untuk bisa menjadi anggota Dewan harus digapai.

Jika gagal, hanya satu akibatnya stress yang hebat
Sampai konon, banyak Rumah Sakit menyiapkan beberapa tambahan kamar untuk calon
Pasien yang bakal mbludak berdatangan karena banyak yang jadu hilang ingatan jika gagal terpilih.

Disini saya ingin memberikan sedikit gambaran dari pribadi yang sudah kepalang tanggung ini, mungkin hal ini juga memberi gambaran pada kita untuk lebih ber hati-hati dalam memilih calon legislatif kita untuk masa depan

Sebaiknya jangan memilih pribadi yang biasa meng halal kan segala cara, karena jika terpilih, dia pun pasti akan berbuat sama, … sedihnya rakyat yang bakal jadi korban dan ketiban sial lagi.

Beberapa Topeng Yang Di peragakan

Memakai topeng, tujuannya untuk menutupi siapa jati diri yang sebenarnya, bisa juga dengan jalan men jelekkan musuhnya, atau cara lain. Ini beberapa diantaranya pribadi yang sembunyi dibalik topeng yang mereka kenakan itu.

SATU : Penguasa
Hal ini dilakukan karena mempunyai keinginan untuk menguasai hidup orang lain, bahkan juga mengatur cara berpikir mereka.

Mereka serig melebih-lebihkan kebijakan dan kepentingan mereka. Biasanya si-penguasa terganggu jiwanya oleh rasa kurang mampu yang mengisi alam bawah sadarnya.

Tetapi mereka menganggap diri cukup mampu, sehingga sering dipakai cara paksaan dan menganggap pemaksaan itu perlu,, seharusnya dan wajar saja.

Penguasa sering diganggu oleh bermacam aneka rasa permusuhan, dan akan muncul sebagai bentuk egoisme yang tidak pernah peduli dengan nasip orang lain.

DUA : Penyebar Gossip
Karena tidak mampu mendayagunakan kemampuan diri sendiri, lalu merongrong harga diri orang lain, terjadilah kritik yang menghancurkan pada pribadi orang lain.

Memang lebih mudah merendahkan orang lain daripada mengangkat diri sendiri dengan sukses. Jadi merendahkan orang lain tentulah untuk meninggikan martabat diri sendiri, meskipun semu.

Dengan membicarakan kejelekan orang lain, kesalahan orang lain, dengan harapan supaya kita tidak perlu merasa jelek dan salah dengan kekurangan diri kita sendiri

TIGA : Pendengki.
Si Pecundang ini mencari alasan bagi kegagalan hudupnya, sering menyerang seseorang, nasip, pemerintah dan kambing hitam yang lain.

Sebagai kritikus yang piawai, mengecam apa saja , justru tidak pernah berbuat sedikitpun bagi yang di kritiknya itu, sering emosionel menanggapi sesuatu.

Seorang pen dengki hanya bisa ber reaksi, tetapi tidak sanggup ber aksi.
Akhirnya dia tahu jika seluruh hidupnya hanya untuk membenarkan kegagalannya saja.

EMPAT : Ego Sentris
Dia selalu menganggap dirinya amat penting. Di mana-mana mau di kenal, cenderung aku-sentris dalam pembicaraan, mencari kompensasi atas harga diri yang kurang.
Sifat ke kanak-kanakan untuk menunjukkan kelebihan diri, suatu bentuk perkembangan emosionel yang macet.
Ia ingin menguasai orang lain dengan perkataan atau jika bisa dengan kekuatan jasmani.

Menutupi egonya supaya jangan dianggap remeh, sering berbuat dan membual yang wah.
Suka berlagak penuh khayalan, dan itu men citrakan rasa penting yang tidak bisa di peroleh di dunia nyata.

LIMA : Pemarah
Orang yang mudah meluap dan meledak dengan dahsyat, Seringkali marah dan gampang tersinggung, tipis kuping.
Kemarahannya tidak bisa dinilai dari suatu kejadian, tetapi timbul dari rasa permusuhan yang terpendam di alam bawah sadarnya.

Rasa permusuhan itu biasanya lebih besar daripada yang kelihatan tetapi karena di sadari, bahwa ada rasa sopan santun yang mengajarkan bahwa rasa permusuhan tidaklah pantas bagi orang yang beradab.

Maka segala kemarahan itu dipendam rapat dalam benaknya.
Jadi kalau sewaktu-waktu kemarahannya meledak, ia seolah melepaskan segala emosinya dari tekanan itu dan terjadi ledakan yang dahsyat

Jadi Waspadalah
Banyak topeng yang menjadi cirri dari seseorang meskipun di tutupi-tutupi.
Tetapi karena memakai topeng apapun, suatu waktu akan ketahuan juga, karena suatu sifat asli pasti akan keluar tanpa sengaja atau keceplosan

Sebagai calon pemilih kita harus lebih jeli, lebih teliti dan hati-hati.
Sifat kejiwaan yang kurang terpuji itu pasti akan menyulitkan jika dibawa dalam mengatur suatu pemerintahan.
Salah satu yang saya harapkan adalah :
Rakyat Indonesia harus lebih bijak dan lebih cerdas untuk memilih wakil kita beberapa hari lagi.
Teliti, teliti, pilih yang jeli, lihat dan ingat-ingat track recordnya selama ini.

Jangan ber-lebih-lebihan jika mengagumi dan menyanjung seseorang bahkan kurang baik jika sampai meng kultuskan seseorang, siapapun dia. Meng kultus individu-kan seseorang akan membuat pribadi itu terlena, membuat dia alpa, karena manusia tidak lepas dari kekeliruan dan kesalahan.

Karena jika sampai terjadi sesuatu pada yang bersangkutan, mungkin karena dia melakukan salah jalan atau salah langkah yang keliru.
Maka kekecewaan dan kebencian kita pun bisa menghentak dan meledak tidak karuan.
Jangan sampai terjadi seperti itu, bagaimanapun dia adalah anak bangsa Negara ini, jadi masih saudara kita juga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun