Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Revolusi Mental Jokowi, Suatu Terobosan?

3 Mei 2014   16:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia karena letak geografis dan kekayaan alamnya, pasti menduduki posisi penting dalam percaturan politik dunia.
Menjadi ajang rebutan pengaruh dan juga karena kekayaan alamnya yang menggiurkan

Ancaman bagi Indonesia sebenarnya bukan ancaman physic yang berupa serangan militer, tetapi justru serangan diam-diam yang masuk kedalam, menyusup dan sanggup meretakkan dan merobek dari dalam.

Serangan terselubung itu sasaran pokoknya adalah manusia, yaitu dengan jalan menghancurkan moril, moral dan mental serta mengaburkan kepribadian nasional Indonesia.
Nasionalisme harus terus dikembangkan, karena ini juga salah satu bumper dari kepribadian kita.

Lambat tetapi pasti mereka berusaha merusak manusia Indonesia lewat berbagai cara, atau menurut istilah Jawa Ma-5, yaitu :

= madon/wanita, minum/mabuk, main/judi, maling/korupsi, dan madat/narkotik =

Untuk menanggulangi ini, harus dilawan dengan memperkuat ketahanan/kepribadian nasional dengan “budi luhur”.
Tentu saja cara memperkuat mental spiritual ini harus pula disanding, didukung serta dibantu dengan kekuatan ekonomi, politik juga militer.

Ekonomi, politik dan militer harus cermat, di tata, diperhatikan sebagai landasan untuk berdiri kokohnya bangsa, ini termasuk ketahanan nasional yang mendasar juga.

Disamping ilmu pengetahuan disebut juga Budi Luhur, suatu warisan ajaran leluhur .
Hal itu yang bisa menanggulangi dan menjadi benteng untuk menghalau dan menghalangi pengaruh yang diselundupkan pada sanubari dan nurani pribadi masing warga.
Budi Luhur itu terdiri dari empat watak / pekerti dan tingkah laku serta perbuatan yang amat penting.

1. Tegas/courage, manusia harus tegas berani menolak untuk tidak berbuat yang jahat/jelek, dan mempunyai kemampuan untuk berbuat baik dan benar.
2. Rendah Hati, tidak sombong dan tidak serakah/modesty, mempunyai kemampuan dapat membatasi diri dan tidak melampaui batas. Tidak serakah, angkuh , dan mau mengakui kekurangannya.
3. Adil, mampu memberi pada seseorang semestinya dan yang menjadi haknya. Tingkah laku sopan santun, tepa slira/tenggang rasa/moral apik.
4. Bijaksana, dalam segala tindakan tepat dalam mengambil keputusan serta berlaku bijak/wisdom

Semua pedoman itu harus di miliki dan di resapi oleh setiap pemimpin dan setiap warga dalam kehidupan bermasyarakat dikeseharian kita,
Jika kita belum mempunyai mental seperti yang tersebut diatas, kita berusaha untuk belajar membentuk watak kita menjadi pribadi yang baik dan prima, seperti itu.

Masalah yang ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun