Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Darah Biru yang Terluka (18)

1 Oktober 2014   22:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:45 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

:”Kerasan sekali, kalian semua begitu baik terhadapku, bahkan aku serasa di manja di sini, tetapi aku punya keluarga disana, orang terdekatku, ada ayah dan ibuku di sana, keluargaku, sahabatku juga, aku merindukannya” aku tertunduk, puteri Kuning memelukku
:”Aku bisa mengerti Putri” kita saling berpelukan erat :"Kita masuk kedalam, istirahat ?" aku mengangguk

Sambil bergandeng tangan kita jalan bersama dan sesampai diruang tengah, pangeran Biru sudah ada disana sedang berbincang dengan Nini Sedah, aku memandang Kuning tapi kulihat dia hanya t, menunduk saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun