Mohon tunggu...
sitisundarisetyowati
sitisundarisetyowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah Jombang

Saya seorang mahasiswa di Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah. Jurusan Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat yang Berbudaya dan Beradab

17 November 2024   11:08 Diperbarui: 17 November 2024   11:08 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantangan dalam Mewujudkan Masyarakat yang Berbudaya dan Beradab Melalui Pendidikan

Meskipun pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang berbudaya dan beradab, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk memastikan bahwa tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal. Beberapa tantangan utama yang sering dihadapi dalam usaha untuk mewujudkan masyarakat yang beradab melalui pendidikan antara lain adalah kesenjangan akses pendidikan, krisis moral dan etika, serta dampak dari kemajuan teknologi yang cepat.

1. Kesenjangan Akses Pendidikan

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak negara, terutama negara berkembang, adalah kesenjangan dalam akses pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang baik harus dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau latar belakang budaya. Namun, di banyak daerah, terutama di pedesaan atau wilayah terpencil, masih terdapat kesulitan dalam mengakses pendidikan yang layak. Keterbatasan infrastruktur pendidikan, kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas, serta ketimpangan ekonomi sering kali menjadi penghalang utama.

Kesenjangan pendidikan ini pada gilirannya akan memperburuk ketidaksetaraan sosial dan memperlebar jurang pemisah antara mereka yang terdidik dengan mereka yang tidak. Akibatnya, masyarakat yang tidak mendapatkan pendidikan yang memadai berisiko terpinggirkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, maupun politik. Untuk mengatasi tantangan ini, negara dan pihak terkait harus berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas.

2. Krisis Moral dan Etika

Meski pendidikan berperan penting dalam membentuk karakter dan moralitas individu, kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa di banyak tempat, terutama di perkotaan besar, terjadi krisis moral dan etika yang mencemari perkembangan pendidikan itu sendiri. Globalisasi, media sosial, dan arus informasi yang begitu cepat sering kali membawa nilai-nilai yang bertentangan dengan norma dan budaya lokal. Dalam konteks ini, tantangan besar bagi pendidikan adalah bagaimana menyaring informasi yang bermanfaat dan mendidik, sambil menghindari informasi yang merusak karakter, seperti kekerasan, kebencian, dan materialisme.

Krisis moral ini juga tercermin dalam perilaku koruptif yang marak di banyak lapisan masyarakat. Korupsi bukan hanya terjadi di tingkat pemerintah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dalam banyak kasus, pendidikan moral dan etika yang kurang, baik di rumah maupun di sekolah, menjadi salah satu faktor penyebab tingginya tingkat ketidakjujuran dan perilaku tidak terpuji lainnya. Untuk itu, penting bagi sistem pendidikan untuk lebih menekankan pembentukan karakter, kejujuran, serta penguatan nilai-nilai moral yang baik sejak usia dini.

3. Dampak Negatif Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi yang sangat cepat juga menjadi tantangan tersendiri dalam dunia pendidikan. Meskipun teknologi membawa banyak manfaat, seperti akses informasi yang lebih mudah dan cepat, ada juga dampak negatifnya. Misalnya, penggunaan media sosial yang tidak terkendali bisa memengaruhi pola pikir dan perilaku anak muda. Banyak informasi yang beredar di internet tidak terfilter dengan baik dan mengandung konten yang tidak sehat, seperti kekerasan, pornografi, atau ideologi ekstrem.

Selain itu, kecanduan terhadap teknologi digital, seperti ponsel pintar, permainan daring, dan media sosial, dapat mengganggu konsentrasi belajar dan mengurangi kualitas hubungan sosial dalam kehidupan nyata. Hal ini memengaruhi kualitas pendidikan, terutama bagi generasi muda yang harus menghadapi berbagai tantangan global dalam dunia yang semakin terhubung. Oleh karena itu, pendidikan harus mampu memberikan literasi media yang memadai kepada siswa, agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun