Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 menjadi salah satu ajang politik yang menarik perhatian publik. Dengan kehadiran beberapa kandidat kuat, kontestasi ini tidak hanya menjadi persaingan elektoral biasa, tetapi juga mencerminkan bagaimana teknologi digital telah mengubah lanskap kampanye politik. Salah satu kandidat yang menjadi sorotan adalah Khofifah Indar Parawansa, petahana yang dikenal memanfaatkan media sosial dan teknologi digital secara strategis untuk membangun personal branding.
Kampanye Digital: Lebih dari Sekadar MediaEra digital membawa perubahan besar dalam cara kandidat politik berkomunikasi dengan masyarakat. Jika dahulu media massa menjadi saluran utama, kini media sosial menawarkan platform yang lebih personal dan interaktif. Khofifah, melalui akun Instagram resminya (@khofifah.ip), telah berhasil mengadopsi pendekatan ini untuk membangun citra dirinya.
Dengan jumlah pengikut lebih dari 1,1 juta, akun tersebut aktif mempublikasikan berbagai kegiatan, mulai dari program kerja, dialog dengan masyarakat, hingga perayaan budaya dan keagamaan. Unggahan-unggahan ini mencerminkan sisi humanis Khofifah sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat.
Selain itu, media sosial memungkinkan Khofifah untuk menjangkau generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi. Pendekatan ini penting, mengingat generasi muda menjadi kelompok pemilih yang semakin dominan di Jawa Timur.
Strategi Berdasarkan Data
Menurut survei dari Indikator Politik Indonesia, pasangan Khofifah-Emil mencatat elektabilitas tertinggi sebesar 61,2%, jauh di atas pasangan Risma-Zahrul yang hanya meraih 26%. Data ini menunjukkan bahwa strategi digital yang diterapkan tidak hanya menjangkau audiens yang lebih luas, tetapi juga memengaruhi preferensi pemilih.
Penggunaan media sosial yang konsisten dipadukan dengan analisis data yang kuat menjadi keunggulan Khofifah. Misalnya, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jawa Timur memiliki 34,06 juta pengguna internet, menjadikannya provinsi dengan penetrasi digital yang tinggi. Dengan populasi pengguna internet sebesar itu, kampanye digital yang terencana dapat menjangkau hampir setiap lapisan masyarakat.
Multimedia untuk Menyampaikan Pesan
Selain Instagram, Khofifah memanfaatkan berbagai bentuk konten multimedia seperti video pendek, infografis, dan animasi. Konten-konten ini digunakan untuk menyampaikan program kerja, capaian pemerintahan, dan visi-misi dengan cara yang mudah dipahami.
Sebagai contoh, salah satu unggahan Khofifah menyoroti capaian Jawa Timur sebagai provinsi dengan produksi pangan tertinggi di Indonesia. Dalam konten tersebut, data statistik dipadukan dengan visual menarik yang membuat pesan lebih mudah dicerna. Hal ini penting dalam komunikasi politik, karena masyarakat cenderung lebih mudah memahami informasi yang disampaikan secara visual.