Mohon tunggu...
Siti Suhanah
Siti Suhanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mikom Universitas Bakrie

Saya adalah seorang individu yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi dalam segala hal yang saya lakukan. Saya percaya bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, saya dapat mencapai segala impian dan tujuan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ridwan Kamil dan Kontroversi Gender di Era Demokrasi Digital

7 Januari 2025   20:25 Diperbarui: 7 Januari 2025   20:27 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ridwan Kamil dan Kontroversi Gender di Era Demokrasi Digital. Foto : Twitter @JhonSitorus_18 

Media sosial, khususnya Youtube, telah menjadi ruang diskursif dimana masyarakat dapat menyuarakan opini mereka secara bebas. dalam kasus ini, kolom komentar di video Youtube Rocky Gerung menjadi arena debat publik yang memperlihatkan beragam pandangan tentang gender dan politik. 

Menurut Penelitian Christian Fuchs (2014), media sosial memiliki potensi besar untuk memperkuat demokrasi dengan memberikan ruang bagi partisipasi publik. Namun, Media sosial juga memperkuat hierarki kekuasaan jika digunakan dengan tidak bijak.

dalam kasus Ridwan Kamil, media sosial berperan sebagai alat yang memfasilitasi kritik sekaligus menunjukan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu-isu sosial.

Dampak Sosial dan Politik

kasus ini memiliki dampak yang signifikan dalam beberapa aspek : 

1. Kesadaran akan ketidaksetaraan Gender yang dimana kontroversi ini mendorong masyarakat untuk lebih peka terhadap isu gender. Banyak yang mulai menyadari bagaimana penggunaan istilah tertentu bisa memperkuat bias gender. 

2. Pergeseran Persepsi Publik terhadap Ridwan Kamil, Ridwan Kamil yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh dekat dengan rakyat, kini menghadapi tantangan baru dalam membangun citra positifnya kembali. 

3. Meningkatnya Partisipasi Publik, yang dimana kolom komentar yang ramai tersebut menunjukan bahwa masyarakat semakin aktif dalam menyuarakan pendapat mereka. ini adalah tanda bahwa masyarakat mulai lebih peduli terhadap isu-isu sosial dan politik.

Singkatnya, Ridwan Kamil menunjukan betapa kuatnya peran media sosial dalam membentuk opini Publik saat ini, meski memberikan ruang bagi partisipasi masyarakatm media sosial juga menuntut tanggung jawab yang lebih besar dari tokoh publik dalam menyampaikan pesan mereka. 

Lewat unggahan dari analisis wacana kritis ini, kita dapat melihat bahwa kasus seperti ini mencerminkan resistensi masyarakat terhadap stereotip gender sekaligus kritik terhadap struktur kekuasaan yang ada. Kedepannya, diharapkan kesadaran masyarakat akan terus meningkat, sehingga isu-isu sosial seperti ini dapat ditanggapi dengan lebih bijak. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun