Mohon tunggu...
Siti Sovia
Siti Sovia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga apa yang kalian cari ada disini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ecoprint: Tren Fashion Ramah Lingkungan

12 November 2023   20:56 Diperbarui: 12 November 2023   21:57 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain itu daun-daun dengan lubang bekas gigitan ulat, serangga atau hama lebih diutamakan karena selain mempengaruhi nilai estetika terhadap motif yang dihasilkan, pengambilan daun dengan kerusakan tersebut juga untuk mencegah penyebaran hama pada daun-daun lain dan secara tidak langsung dapat menjaga kesehatan tumbuhan.

Bunga memiliki pesona yang tidak kalah cantik dalam pembuatan ecoprint. Kehalusan warna dan bentuk yang terpancar dari setiap kelopak bunga menjadikannya sumber inspirasi dalam proses penciptaan karya seni yang mampu menghipnotis orang-orang yang melihatnya.

Warna yang dimiliki oleh bunga baik dalam bentuk kuncup maupun yang sudah mekar tentunya dapat menciptakan palet warna yang menarik dan beragam. Bukan hanya itu, kelopak pada bunga dapat menghasilkan pola yang sangat menarik dan juga estetik pada permukaan yang akan dicetak.

Selain itu, bunga dapat diambil berdasarkan kriteria warna dan bentuknya. Baik yang sudah mekar maupun belum, tentu bisa diambil dan disesuaikan dengan kebutuhan. Salah satu jenis bunga yang sering digunakan yaitu bunga alamanda, bunga kenikir, bunga keben, dan bunga patramenggala.

Dengan segala keunikannya, bunga menjadi wujud kreativitas dan apresiasi terhadap kaindahan alam. Setiap cetakan bunga menjadi ungkapan tentang bagaimana seni dapat menjadi jembatan penghubung antara manusia dengan lingkunngan sekitarnya.

  • Akar

Walaupun akar tidak sepopuler daun dan juga bunga, namun penggunaannya kini sudah semakin umum. Akar memiliki daya tarik tersendiri karena mampu menghasilkan nuansa yang berbeda dalam sebuah karya seni. Oleh karena itu, akar sering kali dijadikan sebagai bahan eksperimen pada ecoprint.

Keunikan tekstur yang dimiliki akar, dengan setiap lipatan, garis, dan kerutan memberikan visual yang berbeda pada setiap karya yang dihasilkan. Namun hanya beberapa akar yang hanya dapat digunakan pada ecoprint diantaranya akar tanaman hias, akar tumbuhan rempah, atau pun akar pada tanaman umbi.

Seiring dengan semakin meningkatnya ecoprint, penggunaan akar kini menjadi sangat berharga. Akar menjadi simbol penting tentang bagaimana keindahan alam dapat diwujudkan kedalam seni, sambil menghormati pada bagian-bagian alam yang seringkali terabaikan.

Dengan demikian, penggunaan akar dalam ekoprint bukan hanya tentang menciptakan karya seni, tetapi juga tentang menghormati alam, mendukung keberlanjutan, dan menghadirkan pesan mendalam tentang keindahan alam yang tak terbatas.

Ecoprint dapat menjadi salah satu alternatif peluang usaha yang menjanjikan. Tak hanya ramah lingkungan, motif yang dihasilkan pun nampak natural sesuai bentuk material bahan awal. Dengan sentuhan seni, tak ayal dapat memikat hati para konsumen.

Dengan segala keunikan dan manfaatnya, ecoprint hadir menjadi solusi dari sekian banyak persoalan lingkungan. Hal ini secara tak langsung menjadi bukti bahwa untuk bergaya sekalipun, kita mestinya tetap memperhatikan dampak terhadap lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun