Dokumen yang digunakan dalam penerimaan kas meliputi faktur penjualan, register mesin kasir, dan sertifikat deposito bank, yang digunakan untuk mendokumentasikan transaksi dan memastikan akurasi dalam pencatatan.
Pengeluaran kas adalah proses mencatat pembayaran untuk barang dan jasa, gaji pegawai, dan biaya operasional. Efisiensi dalam pengelolaan pengeluaran kas penting untuk menjaga likuiditas dan mengendalikan anggaran. Pengeluaran kas yang efisien membantu memantau serta mencegah pemborosan (Dendeng et al., 2020).
Menurut Mulyadi (2016), pengeluaran kas dapat dilakukan melalui cek atau uang tunai dengan catatan akuntansi yang terorganisir. Sistem pengeluaran kas mencakup dokumen bukti kas keluar, cek, dan bukti pengeluaran kas kecil untuk memastikan semua pengeluaran tercatat dengan akurat (Resti Misra Aini, 2019).
Analisis kinerja keuangan bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas perusahaan dalam mengelola keuangan untuk mencapai target yang telah ditetapkan (Putra et al., 2021). Indikator umum kinerja keuangan meliputi laba kotor, laporan arus kas, laporan laba rugi komprehensif, dan laporan neraca.
Analisis Kinerja Keuangan:
1) Modal kerja -- mencakup aset lancar yang digunakan dalam operasi harian.
2) Struktur keuangan -- keseimbangan antara utang dan ekuitas.
3) Profitabilitas -- mengevaluasi kemampuan menghasilkan keuntungan.
Selain itu, Economic Value Added (EVA) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur nilai tambah ekonomi bagi pemegang saham, menunjukkan apakah perusahaan berhasil meningkatkan nilai dari modal yang diinvestasikan.
---
Kerangka Pemikiran: Hubungan Kas dan Kinerja Keuangan
1. Hubungan Penerimaan Kas pada Kinerja Keuangan