Pada sore hari tanggal 28 Mei, persiapan pasukan Daulah Utsmaniyah mencapai puncaknya, dan meriam mulai membombardir musuh dengan peluru api. Al-Fatih berkeliling memantau berbagai lokasi militer sambil memberikan arahan tentang pentingnya jihad, pengorbanan, doa, dan keikhlasan. Setiap kali melewati pasukannya, ia mengingatkan mereka tentang hal ini, membangkitkan semangat dan fanatisme untuk berjuang di jalan Allah. Berkat strategi yang diterapkan dan semangat jihad para pasukan, pada tanggal 20 Jumadil Ula 757 H / 29 Mei 1435 M, mereka akhirnya mencapai pintu gerbang kemenangan. (Siti Soleha. Mahasiswa BSA UAD)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H