Kontribusi penting juga datang dari mahasiswa. Sebagai agen perubahan sosial, mahasiswa memiliki peran yang besar dalam menciptakan kesadaran dan menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi krisis pangan.
Mahasiswa bidang pertanian berkontribusi melalui riset dan pengembangan teknologi pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani. Mereka juga terlibat dalam pelatihan dan penyuluhan kepada petani untuk menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan sistem pangan.
Mereka mengorganisir kampanye, seminar, dan kegiatan sosial lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola konsumsi yang berkelanjutan, pentingnya mendukung produk lokal, dan pentingnya meminimalkan pemborosan pangan. Selain kontribusi langsung dalam bidang pertanian, mahasiswa juga memiliki peran dalam mengadvokasi kebijakan pangan yang lebih baik. Mereka dapat mengadvokasi pemerintah untuk mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk sektor pertanian, mendorong kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan, dan mendorong program-program bantuan yang tepat sasaran bagi petani kecil dan masyarakat pedesaan. Dalam era teknologi dan informasi seperti saat ini, mahasiswa juga dapat memanfaatkan platform digital untuk memperluas dampaknya dalam pencegahan krisis pangan. Mereka dapat mengembangkan aplikasi mobile atau situs web yang memberikan informasi tentang harga komoditas, teknik pertanian terbaru, dan sumber daya pertanian lainnya kepada petani serta masyarakat. Pemanfaatan teknologi ini dapat membantu petani mengoptimalkan produksi dan akses ke pasar.
Berikut beberapa program mahasiswa Universitas Diponegoro untuk mengatasi krisis pangan di Indonesia:
1. Program KKN Tim II Undip pada tanggal 28 Juli 2020 kepada Karang Taruna RW 03 Kelurahan Mangunharjo
Berbagai program KKN Undip mengangkat tema krisis pangan. Tim dalam program KKN ini diadakan di kelurahan Mangunharjo dengan memberikan penjelasan tentang teknik budidaya tanaman secara vertikultur untuk mengatasi permasalahan keterbatasan lahan yang merupakan salah satu pemicu krisis pangan. Tim mahasiswa KKN ini mengharapkan terwujudnya kemandirian pangan yang berkelanjutan di rumah tangga kelurahan Mangunharjo di era pandemi lalu.
2. Tim mahasiswa KKN Undip membantu turunkan angka food waste warga sekitar.
Food waste merupakan salah satu pemicu permasalahan krisis pangan. Tim mahasiswa KKN TIM II UNDIP Kecamatan Jatiwarna Kota Bekasi ini menggerakkan “Cek KLIK Sebelum Belanja” dengan mengumpulkan ibu-ibu rumah tangga sekitar serta memaparkan materi dan mengimplementasikan cara mengecek label dan kemasan dengan cermat. Dengan begitu, warga dapat mengetahui produk yang mendekati tidak layak dikonsumsi atau kadaluarsa.
Mahasiswa merupakan salah satu penggerak masyarakat agar menjadi warga masyarakat lebih baik dan memanfaatkan sumber daya alam dengan cermat agar berkelanjutan. Termasuk mahasiswa teknologi pangan yang sangat berhubungan dengan pangan merupaakan mahasiswa yang bisa berpengaruh mengenai keberlanjutan pangan di dunia. Mahasiswa Teknologi pangan dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuan mereka ke masyarakat dengan berbagai inovasi , ide, dan kreativitas yang mereka miliki sehingga perkembangan pangan di dunia dapat berkelanjutan.