Tak hanya dari lelang arisan, Asila juga belum mendapatkan pengembalian dana dari terduga pelaku sebesar Rp 500 ribu rupiah untuk jenis arisan undian yang ia ikuti bersamaan dengan lelang arisan ini.
Asila menjelaskan bahwa tidak ada proses registrasi saat mengikuti arisan ini. Bahkan, terduga pelaku juga tidak memberikan jaminan keamanan kepada para korban saat menawarkan lelang arisan.
"Arisan ini terjadi karena didasari rasa saling percaya satu sama lain," kata Asila.
Selain karena merasa puas saat mengikuti arisan undian, Asila juga mempercayai lelang arisan ini karena branding yang dimiliki terduga pelaku di media sosial.
"Terus juga aku lihat dia punya usaha dan kehidupannya keliatan sangat mewah di sosial media, jadi aku berfirasat dan berpikir kalau emang suatu saat terjadi (penipuan) seperti ini dia pasti (bisa) ganti. Karena di whatsapp sendiri dia selalu bikin story kalau dia itu punya uang banyak," jelas Asila.
Asila menyadari bahwa mengandalkan branding terduga pelaku yang tergambar di media sosial untuk mengikuti lelang arisan terdengar kurang masuk akal. Namun nyatanya, branding terduga pelaku yang tergambar di media sosial merupakan modal awal yang dimiliki JZF dalam membangun kepercayaan pada setiap korban.
Setelah sadar dirinya tertipu, dengan bermodalkan keberanian, Asila pergi ke Polrestabes Bandung untuk melaporkan dugaan penipuan arisan ini. Dari Polrestabes Bandung, Asila mendapatkan konseling mengenai alur pelaporan dugaan penipuan.
Setelah berkonsultasi dengan Polrestabes Bandung, Asila diarahkan untuk melapor ke Polda Jakarta, menyesuaikan dengan domisili asal Asila dan mengingat bahwa transaksi lelang arisan ini ia lakukan saat berada di Jakarta.
"Aku kan (asalnya) bukan dari Bandung, (tapi) dari Jakarta. Jadi aku diarahkan untuk melapor ke Polda Jakarta. (Tapi) aku ga langsung lapor ke Polda Jakarta karena bakalan lebih ribet lagi," kata Asila.
Pada pertengahan bulan Oktober 2023, Asila juga sempat menghampiri kediaman terduga pelaku bersama korban yang lain untuk menuntut pertanggungjawaban. Namun, bukannya mendapatkan kepastian kapan uangnya akan kembali, Asila malah disodorkan surat berisi janji-janji.