Mohon tunggu...
Siti Shofia Latifah Azzahra
Siti Shofia Latifah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030013)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Mutasi Varian Baru B117, Pemerintah Perketat 3T

3 Maret 2021   17:15 Diperbarui: 3 Maret 2021   17:19 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejumlah ahli menyebut, pergeseran gejala, kemungkinan didorong oleh sifat varian yang lebih menular dan menyebar lebih cepat di tubuh.

Meski demikian, dilansir dari Metro TV, Direktor Jendral (Dirjen) WHO Tedros A. Ghebreyesus menyatakan hingga saat ini belum ada bukti bahwa strain B117 lebih mematikan dibandingkan strain asalnya.

"Virus bermutasi sepanjang waktu itu alami dan memang diharapkan. Otoritas Inggris melaporkan virus B117 lebih mudah menular. Tetapi sejauh ini tidak ada bukti varian virus membuat penyakit pernafasan lebih parah dan mematikan," tuturnya.

Dilansir dari Metro TV secara bersamaan, kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris Patrick Vallance memaparkan skala perbedaan yang terkena Covid-19 antara varian baru dan varian aslinya.

"Setiap 1.000 orang yang berusia 60 tahun yang terinfeksi dengan varian baru corona, mungkin 13 atau 14 orang diperkirakan akan meninggal. Dibandingkan dengan 10 dari 1.000 untuk varian yang asli," jelasnya.

Selain itu, menurut penelitian WHO, CDC, dan LNHV Amerika Serikat strain B117 telah menyebabkan 60% kasus aktif di Inggris pada bulan September sampai Desember 2020. Namun, WHO dan CDC belum menemukan bukti bahwa mutasi virus Covid-19 kebal terhadap vaksin.

Namun demikian, masih ada harapan dengan telah dimulainya vaksinasi pada 13 Januari 2021, dengan menyasar para tenaga kesehatan.

Presiden Joko Widodo menyebut dalam postingan di feed instagramnya bahwa pada tahap kedua yang kini tengah berlangsung, vaksinasi ditujukan kepada 16,9 juta pelayan dan pekerja publik, serta 21,5 juta penduduk lanjut usia.

Dengan adanya mutasi Covid-19 ini, maka menjadi tantangan yang berat untuk kita semua. Baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat.

Dilansir dari medcom.id, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) akan memperkuat 3T (Tracing, Testing, dan Treatment). Langkah tersebut diperlukan untuk melawan mutasi Covid-19 yang sudah mulai masuk Indonesia.

Penguatan 3T harus dilakukan sejak saat ini. Tujuannya apa? Supaya dapat mendeteksi dini B117 dan potensi masuknya varian baru yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun