Mohon tunggu...
Siti Shofia Latifah Azzahra
Siti Shofia Latifah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030013)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Mutasi Varian Baru B117, Pemerintah Perketat 3T

3 Maret 2021   17:15 Diperbarui: 3 Maret 2021   17:19 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: World Health Organization (WHO)

2 Maret 2021, sudah genap satu tahun kasus Covid -19 melanda Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu. Dimana dua warga Depok, Jawa Barat, pertama kali positif terinfeksi virus corona setelah melakukan perjalanan ke Jepang.

Dilansir dari liputan6.com, setahun Covid-19 di Indonesia, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif telah menembus angka lebih dari 1,3 juta orang. Lebih tepatnya 1.347.026 orang. Total yang dikonfirmasi sembuh sebanyak 1.160.863 orang. Serta total yang dikonfirmasi meninggal sebanyak 36.518 orang.

Catatan ini menempatkan Indonesia berada pada urutan pertama negara Asia Tenggara dengan jumlah kasus positif akumulatif tertinggi.

Ahli epidemiologi menilai penanganan pandemi Covid-19 masih kurang efektif dan kurang optimal. Terutama dalam hal testing dan tracing. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah. Masih banyak PR yang belum terselesaikan. Salah satunya, meningkatkan kesadaran masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan.

Sementara dalam perkembangan yang sama, pemerintah melaporkan temuan dua kasus varian baru Covid-19 asal Inggris di Indonesia. Virus corona varian baru ini dinamakan B117. Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono melalui virtual.

Varian terbaru virus corona B117 yang masuk ke Indonesia melalui warga negara Indonesia yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.

Tak hanya Indonesia, negara-negara lain ternyata juga telah melaporkan penemuan kasus varian baru virus corona ini. Seperti Singapura, India, Malaysia, hingga Korea Selatan.

TribunJabar.id mengutip laporan dari Inggris yang mengungkapkan bahwa varian baru B117 ini bisa meningkatkan resiko kematian akibat Covid-19. Artinya B117 jauh lebih berbahay dibandingkan dengan virus corona seperti SARS-CoV-2. Inggris juga melaporkan bahwa virus tersebut memiliki nama lain yaitu UK Covid-19 variant, UK coronavirus variant, dan UK mutation.

B117 ditemukan pertama kali di Inggris pada akhir tahun 2020. Ahli epidemiologi dan ahli virologi menyebut bahwa virus B117 lebih mudah menular jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Strain asal Inggris itu disebut memiliki daya penularan lebih cepat 70% dari virus sebelumnya. Ini menjadi tantangan yang berat bagi seluruh warga Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan survei Office For National Statistics Inggris (Kantor Statistik Nasional Inggris) pada Bulan Januari 2021 menemukan orang yang terinfeksi varian baru Covid-19, akan merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, nyeri otot, dan demam.

Sejumlah ahli menyebut, pergeseran gejala, kemungkinan didorong oleh sifat varian yang lebih menular dan menyebar lebih cepat di tubuh.

Meski demikian, dilansir dari Metro TV, Direktor Jendral (Dirjen) WHO Tedros A. Ghebreyesus menyatakan hingga saat ini belum ada bukti bahwa strain B117 lebih mematikan dibandingkan strain asalnya.

"Virus bermutasi sepanjang waktu itu alami dan memang diharapkan. Otoritas Inggris melaporkan virus B117 lebih mudah menular. Tetapi sejauh ini tidak ada bukti varian virus membuat penyakit pernafasan lebih parah dan mematikan," tuturnya.

Dilansir dari Metro TV secara bersamaan, kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris Patrick Vallance memaparkan skala perbedaan yang terkena Covid-19 antara varian baru dan varian aslinya.

"Setiap 1.000 orang yang berusia 60 tahun yang terinfeksi dengan varian baru corona, mungkin 13 atau 14 orang diperkirakan akan meninggal. Dibandingkan dengan 10 dari 1.000 untuk varian yang asli," jelasnya.

Selain itu, menurut penelitian WHO, CDC, dan LNHV Amerika Serikat strain B117 telah menyebabkan 60% kasus aktif di Inggris pada bulan September sampai Desember 2020. Namun, WHO dan CDC belum menemukan bukti bahwa mutasi virus Covid-19 kebal terhadap vaksin.

Namun demikian, masih ada harapan dengan telah dimulainya vaksinasi pada 13 Januari 2021, dengan menyasar para tenaga kesehatan.

Presiden Joko Widodo menyebut dalam postingan di feed instagramnya bahwa pada tahap kedua yang kini tengah berlangsung, vaksinasi ditujukan kepada 16,9 juta pelayan dan pekerja publik, serta 21,5 juta penduduk lanjut usia.

Dengan adanya mutasi Covid-19 ini, maka menjadi tantangan yang berat untuk kita semua. Baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat.

Dilansir dari medcom.id, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) akan memperkuat 3T (Tracing, Testing, dan Treatment). Langkah tersebut diperlukan untuk melawan mutasi Covid-19 yang sudah mulai masuk Indonesia.

Penguatan 3T harus dilakukan sejak saat ini. Tujuannya apa? Supaya dapat mendeteksi dini B117 dan potensi masuknya varian baru yang lain.

Hal lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memperketat pintu masuk Indonesia. Pemerintah telah melakukan penjagaan pada pintu masuk Indonesia dengan surveilans terhadap orang yang melakukan perjalanan Internasional. Pemerintah memperketat aturan pelintasan orang dari dan ke Indonesia.

Mengutip dari laman Covid19.go.id, Rabu (3/3/2021), juru bicara Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi terkait ditemukannya mutasi baru virus corona B117 di Indonesia.

"Saat ini pemerintah sudah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain Covid-19 di pintu masuk Indonesia,"

Satgas penanganan Covid-19 memperketat protokol kesehatan di akses pintu masuk bandara dan pelabuhan. Petugas akan senantiasa menjaga perbatasan agar semua orang yang masuk ke Indonesia sudah terjamin kesehatannya, sehingga tidak terjadi adanya penambahan dua kasus B117 yang sudah dikonfirmasi.

Namun sangat disayangkan. Karena pada kenyataannya, pelaksanaan di lapangan tidak semudah yang dibayangkan. Masih banyak orang yang menganggap Covid-19 tidak ada dan tidak berbahaya, Covid-19 hanyalah sebuah konspirasi.

Jika dalam diri kita masih terbangun mindset seperti itu, maka harus diubah!

Perlu kita ingat bahwa pemerintah telah melakukan upaya-upaya pencegahan mutasi baru seperti di atas, maka kita sebagai warga negara yang baik harus mampu berkolaborasi untuk mencegah meluasnya mutasi varian baru B117. Upaya yang dapat kita lakukan tidak susah. Hanya dengan menerapkan protokol kesehatan 3M. Yaitu wajib memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir.

Dalam situasi seperti ini, sangat penting untuk saling bahu-membahu dengan saling menegur dan menjaga orang terdekat dalam penerapan protokol kesehatan.

Stay safe and stay healthy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun