Informasi kurang kita kuasai tidak bisa leluasa saat penyampaian dibandingkan dengan topik yang kita kuasai. kondisi ini juga kerap membingungkan. Kita akan berpikir keras menggunakan kata-kata yang tepat. Kurangnya penguasaan ini cendrung membatasi informasi pada penerima pesan. Sebab, Kita juga masih bingung dengan apa yang kita sampaikan.
Memang jika diingat-ingat kembali agustus ini saya belum membaca satu buku pun, hanya beberapa artikel dan beberapa menonton webinar. Yang saya rasakan pemicu writer block ini karena belum membaca buku. Keserabutan di kepala tidak seberat saat saya membaca 29 buku dalam satu bulan, saat saya bisa menyelesaikan target tersebut, berbagai ide yang seliweran hampir tak tertampung rasanya, ada saja ide yang tak sabar ingin di tulis.Â
2. Pengelolaan Waktu yang Kurang Baik
Beberapa penyebab yang lain adalah pengelolaan waktu yang kurang baik. Beberapa pelanggaran dari daftar-daftar pekerjaan membuat berantakan semua rencana dan target-target yang ingin dicapai. Perencanaan yang amburadul tentu mempengaruhi dengan target pekerjaan lain.
Ternyata Pengelolaan waktu yang kurang baik mengacaukan segalanya. tidak hanya perencanaan yang amburadul tingkat kesehatan juga berdampak hingga menurunkan efektifitas. Memang ada sebagian orang malah mengeluarkan "power"nya saat di kondisi tertekan. Kalau saya malah bertambah-tambah kebuntuan, hehe.
Kesibukan-kesibukan yang tidak pernah ada habisnya juga menambah penyebab writer block ini. Beberapa pekerjaan baru menyita waktu untuk menyesuaikan. Setiap pagi rasanya sudah seperti zombi saja, mata bengkak kekurangan tidur, ditambah ngambang dan inginnya nge-gas saja, hehe.
Tips Mengatasi Writer Block Sebelum Menulis
1. Banyak Membaca
Saat menulis kita membutuhkan perbendaharaan kosakata yang cukup banyak. Selain untuk menyampaikan keserabutan yang ada di otak, perbendaharaan kosakata juga untuk mengolah data informasi dengan tepat guna. Tidak bertele-tele dan tidak menggunakan bahasa yang sulit. Sehingga pesan yang kita maksudkan tersampaikan dan diterima dengan baik.
Menambah perbendaharaan kosakata tentu kita dapatkan dari bacaan yang kita konsumsi setiap hari. Misalnya begini, jika selama ini kita hanya mengetahui kata makan itu hanya makan, dengan beberapa sumber bacaan yang kita baca ternyata ada kata lain dari makan. Bisa saja mangan, eating, mandre atau yang lainnya.
"Tapi kak aku ga suka baca gimana dong ?" Ya sudah kamu akan sulit menulis. Karna perbendaharaan kosakata tidak pernah ditambah, dan pasti membosankan. Sebab, muter-muter aja di situ hehe. Yang perlu diingat dalam menulis ini, tanamkan rasa kebutuhan membaca, jika sudah merasa membaca adalah suatu kebutuhan, jalan apapun akan kita tempuh, ce ile, udah kayak motivator aja.