Dengan demikian, dapat kita harapkan distingsi antara mayoritas dan minoritas menjadi sumir, perlahan melebur dan melekat dalam sebuah " a common network of the feeling".
Salah satu konsekuensi logis dari kehendak dan tuntutan publik terhadap sistem pemerintahan dan pemerintah ini adalah berkembangnya keterampilan para pemimpin (masyarakat, pemerintahan, tokoh, elite) untuk memberi penilaian yang bermutu.Â
Pemerintah harus dapat memberi tanggapan dan penilaian yang bermutu terhadap setiap perkembangan situasi (lama maupun baru), tidak melakukannya secara serampangan terlebih tanpa pemahaman yang jelas terhadap situasi. Kualitas penilaian yang disampaikan pemerintah akan menjadi faktor penentu perhatian dan trust publik.Â
Semakin tidak berkualitas tanggapan atau penilaian yang disampaikan, maka perkembangan kehidupan dan trust masyarakat pun akan semakin buruk. Hal ini dapat berlaku sebaliknya, kian baik penilaiannya, semakin berkembang kehidupan dan trust masyarakat ke dalan situasi dan kondisi yang juga sehat. Gardels and Berggruen (2019) menyebut kemampuan pemerintahan seperti itu sebagai sebuah "intelligent governance"; dimana "quality of judgment among leading political figures" menyebar di tengah kehidupan masyarakat. Kita berharap Republik Indonesia dapat memasuki fase itu secepat mungkin.
Semoga ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H