Mohon tunggu...
Siti Romlah Nur Zain
Siti Romlah Nur Zain Mohon Tunggu... Guru - Universitas islam 45

Manjjadda wajada

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ajaran Tasawuf Dapat Membentuk Karakter Peserta Didik

11 Juli 2020   15:26 Diperbarui: 11 Juli 2020   15:23 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah hirahman nirrahim

Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Setiap lembaga pendidikan pasti mempunyai cara untuk membentuk karakter peserta didiknya masing masing. Seperti halnya dalam memberikan pembelajaran akhlak yang dapat membentuk karakter peserta didik lebih baik. sebagai seorang guru (pendidik) harus memberikan contoh perilaku yang  baik ataupun hal hal yang positif (sesuai ajaran agama). 

Karna, sering terjadinya permasalahan pada peserta didik saat ini yang tidak sesuai dengan norma norma agama. Salah satu tujuan pembentukan karakter yaitu untuk menjadikan peserta didik lebih kuat.

Sebelumnya kita ketahui terlebih dahulu apa  itu karakter?

Karakter dalam bahasa indonesia adalah dapat diartikan sebagai kejiwaan/tabiat/watak. Sedangkan menurut Gordon W.allport karakter merupakan suatu organisasi dinamis dari sistem psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah  laku manusia.  Karakter bukan hanya sebuah kepribadian, karena karakter sesungguhnya  adalah kepribadian yang ternilai.

Dalam membentuk karakter seorang anak sebaiknya menerapkan akhlak akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw sebagai suri tauladan yang baik, dengan menanamkan akhlak tasawuf pada diri seorang anak. 

Seperti halnya dalam pengertian akhlak tasawuf itu sendiri yaitu ilmu yang mengajarkan pada manusia untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada allah. Sebelum memaparkan penjelasan lebih dalam sebaiknya kita mengetahui pengertian akhlaq tasawuf itu sendiri, bahwasanya akhlak tasawuf terdiri dari dua kata akhlak dan tasawuf.  

Akhalak menurut bahasa adalah perangai, tabiat dan agama. Etika sebagai khalaqah (karakter) pada dirinya. Dengan demikian akhlak etika yang menjadi pilihan dan diusahakan seseorang. Adapun etika yang sudah menjadi tabiat bawaanya dinamkan al-khaym. 

Berkaitan dengan pengertian akhlak yang berarti agama, al-fairuzzabadi berkata, "ketahuilah, agama pada dasarnya adalah akhlak. Barang siapa memiliki akhlak mulia, kualitas agamanya pun mulia. Agama diletakkan diatas landasan akhlak utama, yaitu kesabaran, memelihara diri, kebaranian, dan keadilan."

Pengertian akhlak, akhlak berasal dari bahasa arab khuluqun yaitu budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara terminologi akhlak adalah suatu keinginan yanga ada didalam jiwa yang akan dilakukan dengan perbuatan tanpa intervensi/akal pikiran. 

Sedangkan menurut imam  al ghazali "akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran". Jadi akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara  spontan diwujudkan dalam tingkah laku dan perbuatan.

Pengertian tasawuf menurut lughowi dapat dilihat menjadi beberapa macam macam pengertian seperti dibawah ini:

1. Tasawuf berasal dari kata ahlu suffah yang berarti sekelompok pada masa Rasulullah Saw yang hidupnya berdiam di serambi serambi masjid karena mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah Swt.

2. Tasawuf berasal dari kata shafa berarti bersih atau suci, maksudnya adalah orang orang yang menyucikan dirinya dihadapan tuhannya.

Pengertian tasawuf secara istilah adalah ilmu yang mengajarkan kepada manusia untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada allah. Pada bingkai global, urgensi tasawuf yang disajikan bagi kalangan intelektual muda,  seperti para mahasiswa, adalah upaya positif  untuk sadar  dan mengenal pada eksistensi dirinya, sehingga ia akan sampai pada eksistensi tuhannya. Konsep pendidikan tasawuf yang terkenal adalah: "barang siapa yang mengenal dirinya maka ia akan mengenal tuhannya".

Disisi lain ilmu tasawuf sebagai medium untuk pembinaan kepribadian karakter yang sempurna, karena tidak ada ajaran  yang lebih baik dan tepat untuk mengajarkan pendidikan karakter  pada peserta didik. Melalui proses pembinaan tasawuf, maka seseorang akan secara terus menerus dapat mengamalkan norma-norma keagamaan yang telah diajarkan oleh para guru. 

Peran guru dalam membentuk karakter peserta didik sangat berperan dan berpengaruh dalam kehidupan mereka saat ini. dengan demikian, sangat strategis sekali menerapkan akhlak tasawuf dikalangan pendidikan  dijadikan pusat perubahan prilaku yang kurang baik untuk diarahkan menuju ke perilaku yang lebih  baik. Maka dibutuhkan beberapa unsur dalam pendidikan, untuk bisa dijadikan  agent perubahan sikap dan prilaku  peserta didik.

Dari tenaga pendidikan (pengajar) perlu memiliki kemampuan profesionalitas dalam bidangnya. Dan harus mampu memberi wawasan, materi, mengarahkan dan membimbing  anak didiknya ke hal yang  lebih baik. 

Dengan penuh perhatian, sabar, ulet, tekun dan berusaha secara terus menerus,  pengajar hendaknya melakukan pendekatan psikologis. Jangan sekali kali. Tenaga pendidikan berbuat kesalahan prilaku atau sikap didepan para sisiwa, karena akibat darinya akan mempengaruhi pola pikir anak. Jadi apa yang dilakukan, diajarkan dan dicontohkan oleh pengajar sangat berkaitan erat sekali terhadap polaa pikir, perkembangan dan prilaku siswa.

Lingkungan sekolah dalam dunia pendidikan merupakan tempat bertemuanya semua watak. Perilaku dari masing-masing peserta didik yang berlainan ada anak yang nakal, berperilaku baik dan sopan dalam bahasanya, beringas sifatnya, lancara pembicaraanya, pandai pemkirannya dan lain sebagainya. 

Kondsi pribadi peserta didik yang sedemikian rupa, dalam interaksi antara anak satu dengan anak lainnya, akan saling mempengaruhi pada kepribadian dan pembentukan karakter  peserta didik.

Maka dari itu, lingkungan pendidikan sangat mempengaruhi jiwa anak didik. Dan akan diarahkan kemana anak didik dan perkembangan kepribadiaannya.

Mungkin cukup sekian
Semoga bermanfaat..

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun