Sedangkan menurut imam  al ghazali "akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran". Jadi akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara  spontan diwujudkan dalam tingkah laku dan perbuatan.
Pengertian tasawuf menurut lughowi dapat dilihat menjadi beberapa macam macam pengertian seperti dibawah ini:
1. Tasawuf berasal dari kata ahlu suffah yang berarti sekelompok pada masa Rasulullah Saw yang hidupnya berdiam di serambi serambi masjid karena mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah Swt.
2. Tasawuf berasal dari kata shafa berarti bersih atau suci, maksudnya adalah orang orang yang menyucikan dirinya dihadapan tuhannya.
Pengertian tasawuf secara istilah adalah ilmu yang mengajarkan kepada manusia untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada allah. Pada bingkai global, urgensi tasawuf yang disajikan bagi kalangan intelektual muda,  seperti para mahasiswa, adalah upaya positif  untuk sadar  dan mengenal pada eksistensi dirinya, sehingga ia akan sampai pada eksistensi tuhannya. Konsep pendidikan tasawuf yang terkenal adalah: "barang siapa yang mengenal dirinya maka ia akan mengenal tuhannya".
Disisi lain ilmu tasawuf sebagai medium untuk pembinaan kepribadian karakter yang sempurna, karena tidak ada ajaran  yang lebih baik dan tepat untuk mengajarkan pendidikan karakter  pada peserta didik. Melalui proses pembinaan tasawuf, maka seseorang akan secara terus menerus dapat mengamalkan norma-norma keagamaan yang telah diajarkan oleh para guru.Â
Peran guru dalam membentuk karakter peserta didik sangat berperan dan berpengaruh dalam kehidupan mereka saat ini. dengan demikian, sangat strategis sekali menerapkan akhlak tasawuf dikalangan pendidikan  dijadikan pusat perubahan prilaku yang kurang baik untuk diarahkan menuju ke perilaku yang lebih  baik. Maka dibutuhkan beberapa unsur dalam pendidikan, untuk bisa dijadikan  agent perubahan sikap dan prilaku  peserta didik.
Dari tenaga pendidikan (pengajar) perlu memiliki kemampuan profesionalitas dalam bidangnya. Dan harus mampu memberi wawasan, materi, mengarahkan dan membimbing  anak didiknya ke hal yang  lebih baik.Â
Dengan penuh perhatian, sabar, ulet, tekun dan berusaha secara terus menerus, Â pengajar hendaknya melakukan pendekatan psikologis. Jangan sekali kali. Tenaga pendidikan berbuat kesalahan prilaku atau sikap didepan para sisiwa, karena akibat darinya akan mempengaruhi pola pikir anak. Jadi apa yang dilakukan, diajarkan dan dicontohkan oleh pengajar sangat berkaitan erat sekali terhadap polaa pikir, perkembangan dan prilaku siswa.
Lingkungan sekolah dalam dunia pendidikan merupakan tempat bertemuanya semua watak. Perilaku dari masing-masing peserta didik yang berlainan ada anak yang nakal, berperilaku baik dan sopan dalam bahasanya, beringas sifatnya, lancara pembicaraanya, pandai pemkirannya dan lain sebagainya.Â
Kondsi pribadi peserta didik yang sedemikian rupa, dalam interaksi antara anak satu dengan anak lainnya, akan saling mempengaruhi pada kepribadian dan pembentukan karakter  peserta didik.