Mohon tunggu...
siti rohimah_sr
siti rohimah_sr Mohon Tunggu... Penulis - Istri dan Ibu Rumah Tangga

Suka menulis hal hal yang sedang atau pernah terjadi dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Manisnya Sabar

8 Agustus 2017   06:19 Diperbarui: 8 Agustus 2017   07:01 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:feriseptian.blogspot.com

Ktika sang istri sudah di ruang rawat, sang suami dengan sabar dan lembut memberi tahukan istrinya bahwa anak laki-laki mereka sehat, sempurna. Hanya saja karena berat tubuh yang agak kurang dikarenakan lahir prematur, membuat bayi itu harus di masukkan ke dalam inkubator terlebih dahulu agar beratnya normal. Sang istri sangat bahagia mendengar hal itu. Dan kini sangat merindukan untuk memeluk anaknya. Tapi hal itu harus ia tahan sebentar agar anaknya benar benar siap menghadapi dunia luar.

Dua hari dirawat rumah sakit, ada perasaan aneh yang mengusik pikiran sang istri. Sejak ia melahirkan perutnya sudah tidak terasa sakit lagi. ketika ia sedang berpikir seperti itu, sang suami datang dan langsung memeluknya. "sayang terima kasih dan selamat ya... aku ada kabar bahagia banget buat kamu, buat kita...". "apa?", tanyaku dengan kebingungan.

 Suamiku menjawab dengan muka berbinar,"yang pertama, anak kita lusa sudah bisa dibawa pulang, begitu juga kamu sayang. Jadi kamu bisa peluk anak kita sepuasnya nanti dirumah. Dan kabar bahagia yang kedua, kamu dinyatakan negatif kanker. Kamu sembuh total sayang. Iya sayang. Kamu sembuh." Aku seperti tak percaya mendengar hal itu, bagaimana mungkin? Aku kanker. Dan aku tak pernah terima dengan kemo karena aku tak ingin anak dalam perutku sakit juga. Tapi suamiku seperti menjawab semua keraguan diwajahku,"iya sayang... barusan aku ke ruang dokter dan dokter bilang begitu. Karena ternyata kanker itu keluar bersamaan dengan anak kita. Ini kuasa Allah sayang. Selama ini kita yakin sama Allah dan ini yang Allah kasih buat kita. Sekarang aku, kamu dan anak kita akan hidup bahagia sampai Allah yang memutuskan untuk memisahkan kita. Ini yang kita harap sejak lama sayang."

Sang istri pun menangis karena bahagia. Suami istri itu pun saling berpelukan dalam tangis karena terlalu bahagia. Dan seperti sebuah kisah cinta dalam sinetron, akhir cerita ini pun sangat bahagia. Sebuah keluarga yang diidamkan pun menjadi kenyataan. Semua adalah buah dari kesabaran, ketawakkalan dan pastinya karunia tak terhingga dari Allah SWT.

--------------------------------------sekian ----------------------------------------------------------

Pamulang, 10 mei 2017 12.20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun