Mohon tunggu...
SITI ROBBIATUL ADAWIYAH
SITI ROBBIATUL ADAWIYAH Mohon Tunggu... Lainnya - saya pernah menjadi ketua osis di SMA. dan saya telah berhasil lulus seleksi SNMPTN dan SPANPTKIN.

Saya memiliki hobi membaca novel. saya memiliki kepribadian yang pekerja keras dan tidak mudah putus asa. Saat ini saya merupakan mahasiswa aktif di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Majelis Ta'lim dan Majelis Dzikir dalam Membentuk Generasi Millenial yang Berakhlakul Karimah

29 November 2022   20:36 Diperbarui: 29 November 2022   20:48 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh sebab itu, untuk membentuk dan menumbuhkan ahklaq yang baik pada remaja pada gempuran  di era globalisasi ini, maka kita harus dijalan yang benar dan melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif. Seperti yang dapat kita lakukan dengan mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara berdzikir untuk mengingat Allah, bersholawat kepada Nabi SAW, dan mekakukan ibadah-ibadah lainya. Dengan itu kita  dapat mencegah diri kita untuk mendekati hal-hal yang negative dan terjerumus pada tindak kejahatan dan kemaksiatan.

 

Selain berdzikir dan bersholawat yang bersifat individu atau bisa dibilang kegiatan yang didasari antara kita dengan Allah SWT, ada kegiatan lain yang bisa kita lakukan untuk memperkokoh iman kita dan menguatkan diri kita dengan cara kita menimba ilmu di dalam majelis ta'lim ataupun majelis dzikir yang ada dilingkungan kita. Dengan begitu, kita khususnya para remaja dapat memperoleh dan mendapatkan ilmu keagamaan yang kuat dan kokoh sebagai benteng kita dalam menjalani hidup. Tidak hanya itu kita juga akan dibimbing dan dilatih serta diajarkan supaya terbentuk didalam diri kita adab,moral ahklaq dan perilaku yang baik dan terpuji.

 

 Dan itu semua adalah bekal kita sebagai generasi milenial dalam melewati masalah-masalah, gangguan-gangguan yang menggoyahkan iman kita untuk bertindak tidak baik dan merugikan orang lain baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Maka kita harus mempersiapkannya dengan mencari bekal ilmu sebanyak mungkin baik dari Pendidikan formal maupun non-formal untuk diri kita di masa yang akan datang.

  • pengertian Majelis Dzikir dan Sholawat
  • pengertian majelis dzikir

Majelis menurut Bahasa adalah tempat duduk sedangkan menurut istilah majelis adalah suatu  Lembaga suatu Pendidikan nonformal yang diselenggarakan dan diadakan masyarakat dan dibimbing oleh ulama atau kyai ataupun habib, yang mempunyai tujuan untuk membimbing, membina dan mengajarkan masyarakat tentang hubungan seorang mahluk kepada Allah SWT, dan anatar manusia dengan sesame manusia yang bertujuan agar manusia bisa saling membina satu sama lain menjadi seseorang yang lebih bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT.

Majelis merupakan sebuah Lembaga Pendidikan nonformal yang memiliki kurikulum tersendiri, dan mempunyai banyak sekali pengikut atau jamaah serta di adakan secara berkala dan teratur. Sehingga dengan demikian majelis-majelis yang diadakan dan didalamnya membahas  soal agama maka bisa disebut dengan majelis dzikir.

Menurut Riski Joko Sukmono, Aktivitas dzikir yang dilakukan secara bersama-sama dalam pengajian agama Islam disebut dengan Majelis Dzikir.[1] Jadi majelis dzikir adalah tempat atau kumpulan orang yang didalamnya mempunyuai maksud dan tujuan untuk mengingat Allah SWT, mensucikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Pengertian sholawat

Shalawat adalah sebuah pujian dalam bentuk rasa yang ditujukan kepada nabi SAW. Banyak yang berpendapat bahwa shalawat kepada nabi adalah suatu ibadah dalam kita mendekatkan diri kepada allah SWT, yang dalam hal tersebut sama seperti hal nya kita bedzikir kepada allah. Shalawat pada dasarnya adalah sebuah permohonan kita agar mendapat keberkahan dan juga memberikan rasa cinta dan penghormatan kepada baginda Rasulullah SAW. Dalam pembacaan nya tidak luput dari pandangan kita kepada peranan nabi sebagai wasilah dan syafaat bagi umat-umatnya. Sholawat berawal atau berasal dari kata shalat yang bentuk jama'nya adalah shalawat yang berarti doa untuk mengingat allah secara terus menerus[2] dan juga sebagai bentuk rasa kita dalam mengagungkan nabi Muhammad SAW yang bertujuan me ndekatkan diri kepada allah SWT, agar mendapat rahmat darinya. 

 

            Di negara Indonesia, tradisi pembacaan sholawat yang di gelar atau bisa disebut dengan sebuah majelis sholawat adalah bukan hal yang baru, terlebih lagi dikalangan organisasi nahdhotul ulama (NU). Acara tersebut banyak di gelar atau dilakukan biasanya di acara maulid nabi Muhammad SAW. Tapi didalam perkembanganya acara seperti itu sering dilakukan dalam acara seperti tasyakuran,sunatan,perkawinan dll , dalam bentuk kegembiraan dan mencari keberkahan dari nabi SAW. Shalawat juga memiliki landasan yang kuat sebagimana yang ada didalam firman Allah SWT yang berbunyi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun