Mohon tunggu...
Siti RizkikaAulia
Siti RizkikaAulia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

healthy lifestyle

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ancaman Obesitas di Indonesia

29 Desember 2019   12:04 Diperbarui: 30 Desember 2019   08:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun beberapa daerah lain dengan prevalensi obesitas di atas 25% yaitu: Sumatera Utara (25,8%), Kalimantan Timur (28,7%), Kepulauan Riau (26,2%), Kalimantan Utara (26,1%), Sulawesi Utara (30,2%), dan Papua Barat (26,4%). 

Hal ini tentunya harus menjadi perhatian bagi pemerintah untuk bisa menekan angka obesitas di setiap daerah di Indonesia.

Seseorang dikatakan obesitas tingkat ringan apabila memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) sebesar 25,1-27,0. Apabila IMT seseorang telah melebihi 27,0 maka dikategorikan sebagai penderita obesitas berat. Cara perhitungan IMT pada orang dewasa adalah dengan rumus Berat Badan (BB) dalam kilogram (kg) dibagi dengan Tinggi Badan (TB) kuadrat dalam satuan meter, atau bila dipersingkat menjadi, IMT= BB (kg)/ TB2 (m) (Kemenkes, 2019).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengimbau bahwa masyarakat perlu mengurangi perilaku sedentari. Perilaku sedentari adalah suatu kegiatan yang dilakukan diluar waktu tidur, dengan karakteristik pengeluaran kalori tubuh sangat sedikit, yaitu kurang dari 1,5 METS (Kemenkes, 2019). 

Contoh dari perilaku sedentari ini dapat berupa duduk dalam jangka waktu yang cukup lama, tentunya hal ini banyak sekali dilakukan oleh masyarakat Indonesia, seperti anak sekolah, mahasiswa, bahkan pegawai kantor. Hal inilah yang dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya obesitas di Indonesia.

Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat memicu terjadinya obesitas. Semakin banyak orang yang memiliki segudang aktivitas yang cenderung padat, semakin susah pula orang tersebut meluangkan waktunya untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin. 

Hal ini menjadi salah satu penyebab semakin banyaknya prevalensi obesitas di Indonesia. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan agar mencegah terjadinya obesitas adalah dengan berolahraga. 

Olahraga menjadi salah satu kegiatan yang paling efektif untuk mencegah terjadinya obesitas, sebab olahraga merupakan salah satu cara untuk membakar kalori yang paling efisien.

Selain itu, kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan naik turun tangga, melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci, atau bahkan berjalan dan bersepeda menuju tempat yang akan dituju. 

Hal-hal kecil inilah yang sering diabaikan oleh masyarakat, padahal dari hal tersebutlah seseorang dapat mencegah dirinya terkena obesitas. Oleh karena itu, pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat Indonesia agar lebih peduli lagi terhadap kesehatan pribadi, dengan mengurangi hal-hal yang bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit.

Adapun hal lain yang dapat menyebabkan seseorang terkena obesitas, yakni melakukan pola makan tidak sehat. Di zaman yang semakin canggih ini, tentunya masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan berbagai macam makanan tanpa harus pergi keluar rumah, salah satunya adalah dengan cara memesan makanan melalui ojek online. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun