Mohon tunggu...
Siti Pangarsi Dyah K. W.
Siti Pangarsi Dyah K. W. Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Tertarik dengan kesehatan dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meningkatkan Kesadaran Tentang Stunting di Desa Singajaya, Indramayu : Sebuah Langkah Kecil Menuju Masa Depan Yang Lebih Baik

20 Januari 2025   12:40 Diperbarui: 20 Januari 2025   12:40 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluhan Stunting di Desa Singajaya, Indramayu; sumber : Dokumentasi Pribadi

Namun, terdapat 2 peserta yang tidak menunjukkan peningkatan pemahaman. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya konsentrasi selama kegiatan atau keterbatasan dalam menyerap informasi. Untuk mengatasi hal ini, tim merekomendasikan pendekatan yang lebih personal di masa depan, seperti sesi konseling individu atau pelibatan media visual yang lebih menarik.

Penyuluhan juga memiliki dampak sosial yang positif, dengan terciptanya diskusi komunitas yang lebih intensif tentang kesehatan anak. Beberapa peserta mengusulkan pembentukan kelompok diskusi rutin yang melibatkan kader posyandu dan tenaga kesehatan. Dengan demikian, penyuluhan tidak hanya meningkatkan pengetahuan individu, tetapi juga memupuk rasa kebersamaan dalam menangani masalah stunting.

Mendorong Perubahan Perilaku

Pencegahan stunting tidak hanya membutuhkan pengetahuan, tetapi juga perubahan perilaku. Edukasi tentang pentingnya ASI eksklusif, diversifikasi makanan pendamping ASI (MP-ASI), dan praktik kebersihan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah desa juga dapat berperan aktif dengan menyediakan fasilitas air bersih dan sanitasi yang memadai.

Peran Pendidikan Gizi

Salah satu langkah penting dalam mencegah stunting adalah integrasi pendidikan gizi ke dalam kurikulum sekolah. Anak-anak harus diajarkan sejak dini tentang pentingnya pola makan sehat. Selain itu, pendidikan untuk orang tua juga penting. Workshop tentang gizi balita dan konseling individu dapat membantu orang tua memahami kebutuhan gizi anak mereka.

Kolaborasi untuk Masa Depan

Pencegahan stunting memerlukan kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat. Dana desa dapat dialokasikan untuk mendukung program kesehatan, sementara perguruan tinggi dapat menyediakan tenaga ahli untuk memberikan pelatihan. Melibatkan tokoh masyarakat dalam kampanye edukasi juga dapat meningkatkan kesadaran kolektif.

Kesimpulan

Penyuluhan yang dilakukan di Desa Singajaya menunjukkan bahwa edukasi adalah langkah awal yang penting dalam pencegahan stunting. Dengan upaya berkelanjutan dan kolaborasi berbagai pihak, masalah stunting dapat ditekan, memberikan anak-anak Indonesia kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Sebagai masyarakat, kita semua memiliki peran untuk mendukung generasi mendatang. Mulai dari memberikan informasi yang benar hingga menciptakan lingkungan yang sehat, setiap langkah kecil akan membawa perubahan besar bagi masa depan bangsa. Mari bersama-sama wujudkan Indonesia yang bebas stunting, dimulai dari Desa Singajaya, Indramayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun