Inflasi juga dapat berdampak pada tingkat pengembalian saham perusahaan berupa dividen. Laba perusahaan yang turun akibat inflasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan perusahaan tidak mampu membagikan dividen guna menjaga kondisi perusahaan yang dihantam inflasi.
Minat investor
Inflasi yang tinggi dapat menurunkan minat investor untuk berinvestasi di pasar modal karena nilai uang yang berkurang. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga saham dan indeks harga saham gabungan lho, sobat.
Bagaimana? Sudah tahu pengaruh inflasi terhadap kinerja pasar modal? Eits, Tapi sobat selain inflasi, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja pasar modal di Indonesia. Penasaran? Nah, supaya kamu lebih tahu, sekarang kita bahas beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pasar modal di Indonesia,yuk!
Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pasar modal di Indonesia
Jadi sobat, faktor lain seperti suku bunga, nilai tukar, kondisi ekonomi global, dan kondisi politik itu bisa berpengaruh terhadap kinerja pasar modal di Indonesia.
Suku bunga
Suku bunga dapat mempengaruhi kinerja pasar modal karena suku bunga yang tinggi dapat menurunkan minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Hal ini disebabkan karena suku bunga yang tinggi dapat membuat investor lebih memilih untuk menanamkan uangnya di instrumen kebun yang lebih aman, seperti deposito.
Nilai tukar
Nilai tukar juga dapat mempengaruhi kinerja pasar modal karena perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang bergerak di sektor ekspor dan impor. Jika nilai tukar rupiah melemah, maka perusahaan yang bergerak di sektor ekspor akan mendapatkan keuntungan karena harga produknya menjadi lebih murah di pasar internasional. Namun, perusahaan yang bergerak di sektor impor akan mengalami kerugian karena harga bahan baku yang dibelinya menjadi lebih mahal.
Kondisi ekonomi global