Perkembangan bahasa anak-anak secara sistematis dikejar dan berkembang seiring bertambahnya usia. Berdasarkan Lenneberg (Purwo 1997) perkembangkan bahasa anak seiring dengan perkembangan biologis. Ini digunakan sebagai dasar mengapa anak pada usia tertentu dapat berbicara, tetapi anak pada usia tertentu juga anak tidak dapat berbicara. Tapi secara umum, anak-anak memiliki komponen pemerolehan yang sama biak, fonologinya, sintaksisnya, semantiknya, maupun pragmatik. Tentunya dari  perspektif perkembangan bahasa anak normal.
Tahapan perkembangan bahasa pada anak usia dini bisa dijadikan sebagai patokan  dalam perkembangan bahasa pada anak. Anak harus meleati setiap tahapan dalam  perkembangan bahasa tersebut. Maka dari itu perlu pemberian stimulus yang harus sesuai dengan tahapan usianya.
Bahasa pada anak meliputi kemampuan untuk melihat, mendengar, berbicara, serta menulis. Fungsi dari bahasa itu sendiri menurut lubis adalah alat untuk mengungkapkan ekspresi, alat untuk mempengaruhi orang lain, alat untuk member nama. Berikut merupakan tahapan perkembangan bahasa anak dari lahir sampai memasuki anak-anak akhir.
Usia 0 -2 tahun: pada masa ini prabicara anak hanya dapat menangis,
bergumam, berceloteh, isyarat kata-kata dan mimik, bahasa anak pada masa ini di dapatkan dari keluarga (ibu dan bapak)Usia 2-4 tahun: pada usia ini anak sudah bisa merancang kalimat-kaliamat walaupun masih 3 sampai 4 kata saja.
Usia 4-5 tahun anak sudah mampu membentuk kalimat yang terdiri dari 6 sampai 8 kalimat
Usia 5 -- 7 tahun anak sudah dapat mengartikan kata sederhana, tahu
beberapa lawan kata, anak sudah mampu menggunakan kata smabung.
Bahasa egosentris mulai berkembang dan lebih banyak menggunakan
bahasa sosial, karena anak pada usia tuju tahun anak sudah bersekolah
dasar dan memilibanyak teman untuk berkomunikasi.Usia 7 -- 8 tahun bahasa anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Anak sudah mampu serta paham tata bahasa,meskipun terkadang menemui kesulitan.
Usia 9-12 tahun pembendaharaan anak berkembang kurang lebih 80.000 kata, anak sudah lancer menggunakan kata-kata dalam pembelajaran serta anak sudah memahami bahasa lambing seperti metafora, hiperbola, pantun dan syair.
Kesimpulannya bahwa setiap anak memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda-beda sebagai orang tua tugas kita menjaga, merawat, dan mendidik anak serta mengarahkan pada apa yang menjadi bakat dan minatnya sehingga ia dapat berkembang sesuai denga napa yang telah ada pada dirinya. Perkembangan bahasa sangatlah penting dikembangkan sejak saat pertama kali anak tumbuh, oleh sebab itu bimbing dan arahkan anak pada lingkungan yang memiliki sosial bahasa yang baik sehingga ia dapat tumbuh menjadi anak yang baik pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H