Pada intinya, seorang anak membutuhkan bimbingan serta pengawasan dari orang-orang terdekatnya, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Ketika seorang anak mendapatkan kasih sayang dan pengawasan yang baik dari orangtuanya, dia akan merasa bahagia karena keberadaannya sangat dihargai.
Hal itu bisa menjadi control diri untuk tidak melakukan hal-hal negatif. Dalam konteks lain, seorang guru wajib meluruskan siswa nya ketika melakukan penyimpangan. Selain itu, lingkungan masyarakat juga memiliki peran dalam membentuk karakter seorang anak.
Jadi, ketika seorang siswa melakukan penyimpangan atau "nakal" yang dibutuhkan bukanlah sebuah judgment, tetapi bantuan bimbingan dan konseling untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Hal itu bisa terwujud apabila semua elemen yaitu orangtua, guru, dan masyarakat bisa saling bekerja sama, sebab siswa nakal bukan hanya menjadi tanggung jawab konselor atau guru BK melainkan menjadi tanggung jawab bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H