Mohon tunggu...
SITI NUR HIKMAH 121211030
SITI NUR HIKMAH 121211030 Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Dian Nusantara

Nama : Siti Nur Hikmah NIM : 121211030 Mata Kuliah : Pengukuran Kinerja Sektor Publik Kampus : Universitas Dian Nusantara Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Publik Menurut John Rawls

1 Oktober 2024   23:05 Diperbarui: 1 Oktober 2024   23:26 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang publik memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat. Ruang publik adalah area yang dapat diakses oleh semua orang tanpa diskriminasi, dan menjadi arena bagi interaksi sosial, pertukaran budaya, serta partisipasi politik. Ruang publik mencakup tempat-tempat yang dapat diakses oleh semua orang, seperti taman, trotoar, alun-alun, dan fasilitas umum lainnya. Namun, dalam banyak konteks, akses terhadap ruang publik sering kali tidak merata dan tidak adil,terutama ketika masyarakat yang kurang beruntung atau termarjinalkan kesulitan menikmati hak-hak mereka secara penuh. Untuk memahami bagaimana keadilan harus diterapkan dalam ruang publik, pandangan filsuf politik John Rawls memberikan kerangka teoritis yang relevan. Dalam tulisannya yang terkenal, A Theory of Justice, Rawls mengemukakan prinsip-prinsip keadilan sosial yang dapat diterapkan untuk menciptakan ruang publik yang adil dan inklusif. 

Artikel ini akan membahas apa itu ruang publik menurut perspektif John Rawls, mengapa penting untuk mengelola ruang publik secara adil, dan bagaimana kita dapat mewujudkan ruang publik yang inklusif dan berkeadilan. Melalui pendekatan ini, kita dapat memahami lebih dalam tentang hubungan antara keadilan, ruang publik, dan masyarakat yang demokratis.

Apa Itu Ruang Publik?

Ruang publik, dalam pengertian umum, mengacu pada tempat fisik dan non-fisik yang terbuka bagi semua orang, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, atau politik. Ruang ini menjadi arena bagi interaksi sosial, pertukaran budaya, serta partisipasi politik dan ekonomi. Ruang publik mencakup infrastruktur fisik seperti taman kota, perpustakaan umum, jalan raya, hingga platform digital seperti media sosial, yang dapat berfungsi sebagai ruang publik dalam konteks modern.

John Rawls, melalui konsep keadilan sebagai kewajaran (justice as fairness), tidak secara langsung membahas ruang publik, tetapi prinsip-prinsip keadilannya dapat diterapkan dalam konteks ini. John Rawls menyarankan bahwa masyarakat yang adil harus memastikan kebebasan yang setara dan memprioritaskan kesejahteraan kelompok yang paling rentan. Oleh karena itu, ruang publik yang adil menurut John Rawls adalah ruang yang dapat diakses oleh semua orang tanpa diskriminasi, dan dirancang untuk memfasilitasi kebebasan serta kesejahteraan bersama.

Prinsip Keadilan John Rawls dalam Ruang Publik

Untuk lebih memahami penerapan keadilan dalam ruang publik, penting untuk merujuk pada dua prinsip dasar yang dikemukakan oleh Rawls:

  1. Prinsip Kebebasan yang Setara : Prinsip ini menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama terhadap kebebasan dasar. Dalam konteks ruang publik, ini berarti bahwa semua orang harus memiliki akses yang setara terhadap ruang-ruang tersebut. Tidak boleh ada diskriminasi yang membatasi akses berdasarkan ras, gender, status sosial, atau latar belakang lainnya. Rawls menekankan bahwa kebebasan yang setara adalah kondisi dasar yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat dianggap adil. Contoh konkret dari prinsip ini adalah aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di ruang publik seperti trotoar, taman, dan fasilitas umum lainnya. 
  2. Prinsip Perbedaan : Prinsip ini menegaskan bahwa ketidaksetaraan sosial dan ekonomi hanya dapat diterima jika memberikan manfaat bagi mereka yang paling tidak beruntung. Dalam pengelolaan ruang publik, ini berarti bahwa perhatian khusus harus diberikan kepada kelompok-kelompok yang rentan dan terpinggirkan, seperti penyandang disabilitas, kaum miskin, dan kelompok minoritas. Ruang publik harus dirancang dan dikelola dengan cara yang memastikan bahwa mereka yang paling tidak beruntung mendapatkan manfaat yang lebih besar dari kebijakan yang ada.

Mengapa Penting Mengelola Ruang Publik Secara Adil?

  1. Menciptakan Kesetaraan Sosial

Salah satu alasan utama mengapa pengelolaan ruang publik yang adil sangat penting adalah untuk menciptakan kesetaraan sosial dalam masyarakat. Ketika akses terhadap ruang publik terbuka untuk semua individu tanpa diskriminasi, maka setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berinteraksi dan terlibat dalam kegiatan sosial. Ketidakadilan dalam akses ruang publik dapat mengakibatkan eksklusi sosial dan memperburuk kesenjangan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Sebagai contoh, jika taman atau ruang terbuka hijau hanya tersedia di daerah kaya, kelompok masyarakat berpenghasilan rendah akan kehilangan kesempatan untuk menikmati fasilitas tersebut. Keterbatasan akses ini tidak hanya menciptakan ketidakadilan, tetapi juga menimbulkan ketegangan sosial yang dapat memicu konflik.

  1. Memperkuat Partisipasi Politik

Ruang publik juga berfungsi sebagai tempat di mana individu dapat mengekspresikan pendapat mereka dan terlibat dalam proses politik. Menurut Rawls, keadilan tidak hanya tentang distribusi sumber daya, tetapi juga tentang memberikan kesempatan bagi semua individu untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Ruang publik yang inklusif memungkinkan setiap suara didengar, sehingga memperkuat partisipasi politik dan mendukung keberlanjutan demokrasi.

Contoh nyata dari partisipasi politik di ruang publik adalah demonstrasi, pertemuan komunitas, dan forum publik di mana warga negara dapat menyampaikan pendapat mereka tentang isu-isu yang memengaruhi kehidupan mereka. Jika ruang publik tidak diakses secara setara, maka hak-hak individu untuk berpartisipasi dalam kehidupan demokratis akan terhambat.

  1. Mendukung Kesejahteraan Bersama

Pengelolaan ruang publik yang adil juga berkontribusi pada kesejahteraan bersama. Prinsip perbedaan Rawls menekankan bahwa kebijakan sosial harus dirancang untuk memberikan manfaat lebih besar kepada mereka yang paling tidak beruntung. Dalam konteks ruang publik, ini berarti bahwa fasilitas seperti taman, pusat komunitas, dan transportasi umum harus tersedia dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

Misalnya, penyediaan fasilitas yang ramah disabilitas, seperti trotoar yang dapat diakses oleh kursi roda, jalur sepeda, dan layanan transportasi yang terjangkau, merupakan bentuk penerapan prinsip ini. Ketika ruang publik dikelola dengan mempertimbangkan kebutuhan kelompok rentan, masyarakat secara keseluruhan akan lebih sejahtera.

  1. Mendorong Rasa Tanggung Jawab Sosial

Pengelolaan ruang publik yang baik dapat menciptakan rasa tanggung jawab sosial di kalangan masyarakat. Ketika individu merasa memiliki ruang publik, mereka cenderung lebih peduli dan menjaga fasilitas yang ada.

Bagaimana Mewujudkan Ruang Publik yang Adil?

Untuk menciptakan ruang publik yang adil dan inklusif sesuai dengan prinsip-prinsip Rawls, ada beberapa langkah konkret yang dapat diambil oleh pemerintah, perencana kota, dan masyarakat:

  1. Desain Inklusif

Langkah pertama adalah merancang ruang publik dengan prinsip desain inklusif. Ini berarti bahwa setiap individu, terlepas dari status sosial, ekonomi, atau disabilitas, harus bisa mengakses dan menggunakan ruang publik. Desain ruang publik harus mempertimbangkan kebutuhan semua kelompok, terutama mereka yang paling rentan.

Sebagai contoh, jalur khusus untuk penyandang disabilitas di trotoar, aksesibilitas di fasilitas umum seperti perpustakaan, dan ruang hijau yang memadai di seluruh kota merupakan bagian dari desain inklusif yang berkeadilan. Penggunaan teknologi dan inovasi juga dapat membantu menciptakan ruang publik yang lebih ramah dan mudah diakses.

  1. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan

Langkah berikutnya adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan ruang publik. Pemerintah harus melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi ruang publik mereka. Melalui forum diskusi, survei, dan konsultasi publik, pemerintah dapat mengetahui kebutuhan dan aspirasi masyarakat terkait ruang publik.

Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan juga memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan kebutuhan semua kelompok, bukan hanya kepentingan kelompok tertentu yang lebih dominan. Pendekatan partisipatif ini dapat membantu menciptakan ruang publik yang lebih sesuai dengan harapan masyarakat.

  1. Kebijakan Pemerintah yang Berbasis Keadilan

Langkah terakhir adalah menerapkan kebijakan pemerintah yang adil berdasarkan prinsip-prinsip Rawls. Pemerintah harus memastikan bahwa anggaran untuk pembangunan ruang publik dialokasikan secara merata, tidak hanya terkonsentrasi di daerah-daerah elit atau kawasan dengan pendapatan tinggi. Kebijakan yang mendukung ruang publik inklusif harus mencakup pembangunan fasilitas umum di daerah-daerah yang tertinggal serta perlindungan terhadap ruang publik dari privatisasi atau komersialisasi yang berlebihan.

Selain itu, regulasi yang mendukung penggunaan ruang publik untuk kegiatan sosial dan politik harus diterapkan secara adil, sehingga semua kelompok masyarakat, termasuk minoritas, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.

  1. Edukasi dan Kesadaran Sosial

Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ruang publik yang adil juga merupakan langkah penting. Kampanye pendidikan tentang hak-hak individu dalam menggunakan ruang publik, pentingnya keberagaman, dan inklusivitas dapat membantu mengubah sikap dan perilaku masyarakat. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keadilan sosial dalam ruang publik, masyarakat akan lebih mendukung dan terlibat dalam upaya menciptakan ruang yang lebih inklusif.

  1. Monitoring dan Evaluasi Kebijakan

Terakhir, penting untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kebijakan yang telah diterapkan dalam pengelolaan ruang publik. Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan yang dibuat benar-benar memberikan manfaat bagi semua kalangan, terutama kelompok rentan. Dengan melakukan evaluasi, pemerintah dapat memperbaiki kebijakan yang tidak efektif dan mengidentifikasi area-area yang masih perlu diperbaiki.

Kesimpulan

Dalam pandangan John Rawls, keadilan dalam ruang publik sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan demokratis. Prinsip kebebasan yang setara dan prinsip perbedaan Rawls menekankan bahwa ruang publik harus dapat diakses oleh semua individu tanpa diskriminasi, dan dirancang untuk mengutamakan kesejahteraan kelompok yang paling rentan.

Dengan desain yang inklusif, partisipasi masyarakat dalam perencanaan, serta kebijakan yang adil, ruang publik dapat menjadi tempat yang mendukung kesetaraan sosial, partisipasi politik, dan kesejahteraan bersama. Melalui langkah-langkah konkret ini, kita dapat mewujudkan ruang publik yang adil dan inklusif, menciptakan masyarakat yang lebih baik bagi semua individu.

Daftar Pustaka

  1. Rawls, John. A Theory of Justice. Harvard University Press, 1971.
  2. Carmona, Matthew, et al. Public Places - Urban Spaces: The Dimensions of Urban Design. Routledge, 2003.
  3. Habermas, Jürgen. The Structural Transformation of the Public Sphere. MIT Press, 1989.
  4. Tilly, Charles. From Mobilization to Revolution. Random House, 1978.
  5. Fraser, Nancy. Justice Interruptus: Critical Reflections on the "Postsocialist" Condition. Routledge, 1997.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun