d. Bab keempat membahas berbagai hal tentang wilayah-wilayah pedesaan dan perkotaan, kondisi yang ada, berbagai peristiwa yang terjadi, dan hal-hal utama yang harus diperhatikan.
e. Bab kelima membahas berbagai hal tentang sisi perekonomian negara, mata pencaharian, ekonomi, perdagangan dan industri. Dalam beberapa pasal didalamnya juga diterangkan tentang beragam ilmu pengetahuan, seperti pertanian, pembangunan, pertenunan, kebidanan, dan
pengobatan.
f. Bab keenam membahas berbagai jenis ilmu pengetahuan, pengajaran dan metode-metodenya, serta berbagai aspek yang berkaitan dengan masalah tersebut dalam tradisi Arab. Selanjutnya, bab ini diakhiri dengan sastra Arab.
Dari pembagian-pembagian bab diatas, terlihat jelas betapa luas dan beragamnya bidang kajian yang dihasilkan oleh Ibnu Khaldun dalam kitabnya Muqaddimah, yang ditujukan untuk mengkritik sejarah dalam upaya menemukan hukum-hukum sejarah yang terkait dengan kehidupan sosialpolitik.
2. Jilid ke-2 hingga ke-5 disebut dengan kitab al-'Ibar Al-'Ibar merupakan karya utama bagi Ibnu Khaldun. Adapun judul asli dari kitab al-'Ibar ini yaitu, Kitab al-'Ibar wa Diwan al-Mubtada' wa
al-Khabar fi Ayyam al-'Arab wa al-'Ajam wa al-Barbar wa man Asharuhum min Dzawi as-Sulthani al-Akbar (Kitab Pelajaran dan ArsipÂ
Sejarah Zaman Permulaan dan Zaman Akhir yang Mencakup Peristiwa Politik mengenai Orang-orang Arab, Non-Arab, dan Barbar, serta Rajaraja Besar yang Semasa dengan Mereka).23 Karena judul kitab tersebut
terlalu panjang, sehingga dalam berbagai referensi pada umumnya sering disebut dengan kitab al-'Ibar atau Tarekh Ibn Khaldun. Kitab al-'Ibar diselesaikan Ibnu Khaldun ketika bermukim di Qal'ah ibn Salamah, daerah al-Jazair sekarang. Beliau memulai hidup baru ditengah kesunyian padang pasir tersebut dengan menghabiskan waktu selama empat tahun (776-780 H) da berkonsentrasi dalam menulis al- 'Ibar sebagai suatu karya sosio-historis yang terkenal. Kitab kedua yang terdiri dari empat jilid ini menguraikan tentang sejarah bangsa Arab, generasi-generasi dan dinasti-dinastinya sejak kelahiran Ibnu Khaldun. Di samping itu juga berisi tentang sejarah beberapa bangsa yang terkenal pada saat itu dan orang-orang besar beserta dinasti dinastinya, seperti bangsa Pontian, Syria, Persia, Yahudi (Israel) Koptik (Mesir), Yunani, Romawi, Turki dan Franka (orang-orang Eropa) hingga abad ke-8 H/ke-14 M.
3. Jilid ke-6 dan ke-7 disebut dengan kitab al-Ta'rif Kitab ketiga yang terdiri dari dua jilid ini berisi tentang sejarah bangsa
Barbar dan suku-suku yang termasuk di dalamnya, seperti suku Zanata, Nawatah, Mashmudah, Baranis, serta asal-usul dan generasi-generasinya. Selanjutnya, Ibnu Khaldun pun membahas tentang sejarah dinasti yang ada pada masanya, seperti Dinasti Bani Hafs, Dinasti Bani 'Abdul Wadd, dan Dinasti Bani Marin (Mariyin). Pembahasan terakhir dari kitab ini ialah
tentang Ibnu Khaldun yang berbicara tentang dirinya sendiri. Beliau menyelesaikan penulisan kitab ini pada awal tahun 797 H. Kitab ini berjudul al-Ta'rif bi Ibn Khaldun, Mu'allif Hadza al-Kitab (Perkenalan dengan Ibnu Khaldun, Pengarang Kitab ini). Kitab ini kemudian direvisi dan dilengkapi dengan hal-hal baru hingga akhir tahun 808 H, beberapa bulan sebelum beliau wafat. Dengan demikian, karya itu menjadi lebih tebal dan berganti judul menjadi al-Ta'rif bi Ibn Khaldun Mu'allif Hadza al-Kitab wa Rihlatuh Gharban wa Syarqan (Perkenalan dengan Ibnu Khaldun, Pengarang Kitab ini dan Perjalanannya ke Timur dan Barat).
Tiga karya diatas (terutama Muqaddimah) menjadikan Ibnu Khaldun sebagai salah satu ilmuan dunia, yang pemikirannya terus mengembara dan berpengaruh hingga kini. Di samping ketiga karya tersebut, beberapa referensi menyebutkan bahwa Ibnu Khaldun memiliki karya-karya lain,
seperti:
1. Lubab al-Muhashshal fi Ushul al-Din, yaitu merupakan ikhtisar terhadap al-Muhashshal Imam Fakhruddin al-Razi (543-606 H) yang berbicara tentang teologi skolastik
2. Syifa' al-Sail li Tahzib al-Masail, yang ditulis oleh Ibnu Khaldun ketika berada di Fez dan membahas tentang mistisisme konvensional karena berisikan uraian mengenai tasawuf dan hubungannya dengan ilmu jiwa serta masalah syariat (fikih)
3. Burdah al-Bushairi
4. Buku kecil sekitar 12 halaman yang berisikan keterangan tentang negeri Maghribi atas permintaan Timur Lenk ketika mereka bertemu di Syria.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H