Mohon tunggu...
Siti Nurfaiza
Siti Nurfaiza Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang pemula yang terobsesi menjadi master =)))

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Bunda

12 Desember 2012   05:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:48 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunda,

Lirih aku mengenangmu...

Seolah melampai jauh hingga hari kepergianmu...

Menguak kembali sejuta kesan terindah,

Menyingkap riwayat malaikat tanpa sayap nan jelita

Melambungkan lagi kenangan tentang sejuta cinta...

Bunda,

Tahukah engkau akan kecewaku?

Sampaikah padamu tentang rindu dan pilu dalam untaian waktu?

Bila mungkin, ingin rasanya ku rengkuh lagi jiwa dan ragamu...

Kembali menghimpun seribu mimpi menyambut pelangi

Bunda,

Alangkah sulitnya merangkai jiwa ksatria di tengah badai kecewa

Karena hanya diri ini yang tak sempat mengukir bahagia di wajahmu

Terlambat sudah, apa mau dikata

Tersisa amanat sepeninggal bunda

'Jadilah anak baik dan berguna' amat sederhana namun sukar terlaksana ...

Sesal menyesap kedalam jiwa, karena tak mampu menunaikan seutuhnya

Kata maaf tiada guna, namun hanya itu yang ku punya

Maafkan aku, Bunda... :'(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun