Perjalanan dari tukang bubur ke rumah abah juga lumayan lama, yaitu selama 2 jam. Kenapa? Karena rumah abah berada di Banten lama yang merupakan desa pelosok, maka dari itu jauh temen - temen hehehe.
Pemandangan sekitar rumah abah merupakan suatu pemandangan yang tidak bisa dan tidak akan kami temui di Bandung nih. Pemandangan disana sangat asri sekalii, banyak sawah dan sungai kecil, banyak pemancingan gratis, dan banyak hal-hal 'berbau' desa yang sangat kental akan budaya dan lokalitas desa setempat.
Kami sekeluarga biasanya menginap satu sampai dua malam saja karena banyak anggota keluarga yang harus kembali bekerja dan sekolah. Aktivitas yang biasanya kami lakukan yaitu ikut melihat abah memberi makan kambing-kambing, memancing ikan di sore hari sebagai tambahan lauk pauk, bermain air di sungai, dan aktivitas-aktivitas menarik lainnya.
Di hari kepulangan kami, biasanya kami selalu mampir ke Pantai Pelabuhan Ratu. Disana, kami sekedar hanya membeli bakso dan kelapa atau cemilan lainnya sambil menikmati gempuran ombak dan tiupan angin laut serta teriknya matahari.
Perjalanan dilanjutkan, dan di daerah cianjur kami beristirahat sambil makan di salah satu resto langganan kami. Setelahnya, perjalanan dilanjutkan hingga ke Kota Bandung. Kami biasanya tiba di Bandung sekitar pukul 10-11 malam.
Pengalaman berwisata ke Kampung Naga
Perkenalkan nama saya Kapriansyah Arifin dari prodi pariwisata kampus STIEPAR YAPARI BANDUNG. Saya disini akan menceritakan pengalaman saya ketika berlibur ke Kampung Naga di Tasikmalaya.
Waktu itu, saya ada kegiatan sekolah study tour ke daerah Tasikmalaya lebih tepatnya ke Kampung Naga, Kampung Naga adalah suatu kampung adat yang berada di Desa Neglasari, Jawa Barat. Seluruh bagian dari kampung naga dikeliling oleh lembah, nama 'naga' sendiri diambil dari kata bahasa sunda yaitu nagawir yang memiliki arti 'jurang'.
Kampung naga memiliki keunikan, yaitu rumah rumah yang berada dikampung naga tersebut menggunakan ijuk atau alang alang sebagai atap rumah dan lantai rumah menggunakan bambu.
Rumah - rumah di kampung naga menghadap ke arah selatan dan utara yang membuat rumah di kampung tersebut berhadap - hadapan, dibalik rumah yang berhadap hadapan, ada filosofi tersendiri, jika rumah tidak mengeluarkan asap maka rumah tersebut tidak punya bahan untuk masak.
Disana juga saya belajar menutu beras menggunakan tongkat, belajar membuat payet baju. Adat kampung naga sering melakukan upacara upacara seperti upacara menyepi, upacara hajat sasih dan upacara perkawinan.