Mohon tunggu...
Siti Nur Azizah Putri Hermawan
Siti Nur Azizah Putri Hermawan Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswi Magister Akuntansi

Putri as a master's student in Accounting. Participated in several organizations and committees on campus. Interested in Finance and Analyst, taking courses on tax and following industry developments with a growth mindset.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Tata Kelola Buruk (Bad Governance) Menjadi Penghambat Kemajuan Kewirausahaan

28 November 2024   13:38 Diperbarui: 28 November 2024   13:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak Bad Governance terhadap Kewirausahaan

Tata kelola buruk memiliki dampak yang signifikan pada pengembangan kewirausahaan di Indonesia. Beberapa dampaknya meliputi:

- Kehilangan Kepercayaan Pengusaha terhadap Pemerintah: Pengusaha enggan berinvestasi lebih lanjut karena takut terjebak dalam sistem yang tidak adil.

- Peningkatan Biaya Operasional: Biaya tambahan akibat korupsi dan birokrasi membuat banyak usaha kecil tidak mampu bertahan.

- Mematikan Inovasi: Pengusaha lebih memilih untuk bermain aman daripada mengembangkan ide-ide baru karena ketidakpastian regulasi dan lingkungan bisnis.

Rekomendasi Solusi untuk Mengatasi Bad Governance

1. Digitalisasi Sistem Perizinan

Penggunaan teknologi digital dapat meminimalisir kontak langsung antara pengusaha dan pejabat, sehingga mengurangi peluang korupsi. Platform seperti OSS (Online Single Submission) perlu dioptimalkan untuk menciptakan proses yang lebih transparan.

2. Penyederhanaan Regulasi

Pemerintah perlu menyederhanakan proses birokrasi, terutama dalam hal perpajakan dan pelaporan keuangan untuk UKM. Hal ini akan memudahkan pengusaha kecil untuk fokus pada pengembangan bisnis mereka.

3. Penegakan Hukum yang Tegas

Korupsi dalam proses pengadaan dan perizinan harus ditangani secara serius. Peningkatan transparansi, seperti penerapan sistem e-procurement, dapat menjadi langkah awal untuk mencegah praktik curang.

4. Edukasi dan Pendampingan bagi Pengusaha

Pemerintah dan lembaga terkait perlu memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pengusaha, terutama dalam memahami regulasi dan memanfaatkan program dukungan pemerintah.

Kewirausahaan di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi. Namun, masalah tata kelola buruk menjadi penghambat utama dalam mencapai potensi tersebut. 

Dengan langkah-langkah yang tepat, seperti digitalisasi sistem, penyederhanaan regulasi, dan penegakan hukum yang tegas, Indonesia dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lebih sehat dan mendukung pertumbuhan kewirausahaan. Sudah saatnya pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat bersama-sama memperbaiki tata kelola untuk masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun