5. Biarkan selama 3 bulan di tempat yang teduh. atau kedap dengan udaraÂ
Saat masa awal fermentasi, buka tutup wadah kira-kira satu minggu sekali untuk mengeluarkan gas yang terperangkap di dalamnya dan mencegah wadah meledak. Setelah 3 bulan, cairan ecoenzim yang sukses akan berubah warna menjadi coklat gelap dan berbau cuka. Jika cairan berwarna hitam, tambahkan gula untuk mengulang proses fermentasi. Jika muncul cacing atau serangga, biarkan karena akan terurai dengan sendirinya dalam cairan. Setelah itu saring cairan dari residu sampah dan simpan untuk digunakan. Residu sampah organik juga dapat digunakan sebagai penyubur tanaman.Â
Setelah melihat data dan penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa sebagai warga negara Indonesia yang baik , kita dapat menjalankan untuk menjaga alam maupun untuk kita sendiri dalam bentuk cinta kita terhadap negeri, dari sampah-sampah yang dampat menimbulkan dampak negatif bagi sekitarnya maupun untuk kedepannya , sehingga dengan meluangkan waktunya dengan keahlian yang bisa kita lakukan dirumah masing-masing dan sangat mudah dalam proses pembuatannya kita bisa mengurangi sampah organik dengan melakukan proyek ekoenzim ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H