Mohon tunggu...
Gabut_in
Gabut_in Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi yang ingin belajar membuat artikel

semoga bermanfaat bagi pembaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Humas dalam Manjemen Organisasi Publik

19 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 19 Maret 2024   07:04 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humas memiliki peran penting dalam organisasi terhadap publik, dengan membangun komunikasi, pemahaman, penerimaan, dan kerja sama menjadi tolak ukur suatu organisasi itu sukses atau tidak. Humas mendukung manajemen untuk mengikuti perubahan secara efektif dan efisien. Humas sebagai fungsi manajemen yang menjaga hubungan baik antara organisasi dengan publik melalui komunikasi hingga terjadinya timbal balik yang bermanfaat dan saling menguntungkan. Melalui humas, manajemen kemudian menjelaskan, mengumumkan, mempertahankan, atau mempromosikannya kebijaksanaannya kepada publik dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan sehingga memperoleh saling pengertian dan itikad baik.

Opini Publik

Istilah lain dari opini publik adalah pendapat umum. Opini publik berasal dari bahasa Inggris, yaitu public opinion yang kemudian disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Menurut Willian Albig, pendapat umum adalah hasil interaksi antar orang dalam suatu kelompok. Menurut Emory Borgadus, pendapat umum adalah hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan dalam masyarakat demokratis. Sedangkan menurut Afrian, opini publik memiliki pengertian sebagai berikut:

  • Pendapat, sikap, perasaan, ramalan, pendirian, dan harapan rata-rata individu kelompok dalam masyarakat tentang suatu hal yang berhubungan dengan kepentingan umum atau persoalan sosial.
  • Hasil interaksi, diskusi, atau penilaian sosial antar individu tersebut yang berdasarkan pertukaran pikiran yang sadar dan rasional yang dinyatakan, baik lisan maupun tulisan.
  • Isu atau masalah yang didiskusikan dari hal-hal yang disebarkan oleh media massa.
  • Hanya dapat berkembang pada negara-negara yang menganut paham demokrasi.

Unsur Opini Publik

Isu yang aktual, penting, dan menyangkut kepentingan kebanyakan orang yang disiarkan melalui media massa. Sejumlah orang yang mendiskusikan isu, yang kemudian menghasilkan kata sepakat mengenai sikap, pendapat, dan pandangan mereka. Pendapat tersebut dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, dan gerak-gerik.

Apa fungsi dari adanya opini publik untuk pihak organisasi publik ataupun pemerintah? Opini publik berfungsi sebagai informasi atas pandangan pelanggan ataupun masyarakat terhadap organisasi, pemerintahan ataupun swasta. Sebagai bahan controlling dan evaluasi atas suatu organisasi, pemerinthaan ataupun swasta agar lebih baik dan bisa menentukan strategi selanjutnya yang kaan digunakan.

Syarat dan Proses Opini Publik

Syarat dan proses opini publik adalah adanya demokrasi. Opini publik itu biasnaya ada di negara demokrasi yang adanya kebebasan berpendapat seperti di negara kita ini. Siapapun yang ada di negara ini bebas bependapat tentang hal apapun termasuk suatu organisasi, pemerintahahan, dan juga swasta. Ada juga proses pembentukan pendapat umum yang biasanya terjadi karena ketidakpuasan terhadap sesuatu dan perlu perbaikan atau ketidak puasana terhadap pembicaraan di kalangan masyarakar, serta masalah yang mendesak dan harus segera diselesaikan, atau diperlukannya pengambilan keputusan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang terjadi.

Konsep Dasar

Jika suatu organisasi tidak memiliki perencanaan yang baik dalam penyampaian pendapatnya kemungkinann besar hasilnya tidak akan maksimal. Berbeda dengan yang sudha terencana dan hasilnya akan sesuai dengan harapan karena mereka melibatkan organisasi, media dan target yang dituju untuk penyampaian pendapat itu.

Publik Internal

Publik internal adalah publik yang ada di dalam organisasi, pemerinthaan, atau swasta. Seperti karyawan dan manajemen. Humas sering kali memberi informasi kepada karyawan secara langsung maupun tidak. Contohnya rapat divisi, majalah perusahaan dan lain sebagainya.

Publik Eksternal

Publik eksternal adalah publlik yang berada di luar organisasi, pemerinthaan, atau swasta. Tetapi memiliki kepentingan tersendiri. Publik eksternal berpengaruh terhadap kinerja suatu organisasi, pemerintahan, ataupun swasta. Humas sering kali menjalin hubungan harmonis melalui publisitas, iklan promosi, penyelenggaraan acra dan lain sebagainya.

Maka dari itu humas berupaya keras dalam menciptakan dan menjaga hubungan baik dan harmonis antara suatu organisasi, pemerinthaan, ataupun swasta dengan publiknya secara internal maupun eksternal.

Konsep Manajemen Humas Organisasi Publik

Tentu saja di era digital saat ini pelanggan akan lebih cerdas dalam memahami dan menyikapi media ataupun pembicaraan publik. Maka organisasi publik akan mengadapi para pelanggan yang lebih cerdas karena melesatnya perkembangan teknologi yang secara otomatis mengubah komunikasi dan perilaku masyarakat. Dengan situasi begini pasti ada saja masalah yang akan dihadapi oleh prganisasi publik. Contohnya organisasi publik kemungkinan tidak bisa lagi memperdeiksi sesuatu secara akurat, itu akan mempengaruhi dan berdampak pada organisasi, pemerinthaan ataupun swasta.

Dalam UU Keterbukaan Informasi Publik No.14 Tahun 2008, salah satu indikator yang tertera adalah masyarakat informasi. Artinya, masyarakat memiliki hak dan hak ini dijamin oleh UU untuk memperoleh informasi bagi peningkatan kesejahteraan hidup. Penetapan UU ini sebagai peluang untuk melakukan komunikasi terkait pendapat umum. Untuk menciptakan komunikasi publik, maka perlu adanya peranan HUMAS.

Humas adalah fungsi yang diperlukan oleh sebuah organisasi yang menganut sistem terbuka untuk mengelola hubungan atau interaksi serta komunikasi antara organisasi dan pihak-pihak luar. Sistem terbuka yang dimaksud adalah sistem demokrasi. Dengan demikian, kehadiran humas dalam organisasi menjadi sangat diperlukan karena humaslah yang bertugas sebagai perantara dan penghubung antara organisasi dan lingkungannya.

Secara fungsional, humas tidak harus sebagai state of being atau bagian tersendiri dengan konsekuensi memiliki fasilitas yang memadai. Adapun secara struktural, humas telah terlembagakan dalam bagian tersendiri. Secara umum, Humas diklasifikasikan menjadi sebagai Method of Communication dan State of Being.

Faktor Pendorong Perkembangan Humas

  • Demokratisasi Kehidupan Politik.
  • Industrialisasi.
  • Perkembangan Teknologi Komunikasi.
  • Privatisasi dan Liberalisasi Perekonomia.
  • Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Humas
  • Besar atau kecilnya suatu organisasi.
  • Kemampuan pemimpin.
  • SDM dan keuangannya
  • Kemampuan yang diperlukan seorang Humas

Ada beberapa keahlian yang seharusnya dimiliki seorang Humas, tetapi di era sekarang semakin menambah apa saja yang diperlukan humas untuk menyampaikannya. Berikut adalah kemampuan Humas:

  • Creator, memiliki kreativitas dan ide cemerlang untuk pencapaian suatu gagasan.
  • Mediator, kemampuan menguasai teknik komunikasi, baik lisan maupun tulisan.
  • Conceptor, mempunyai kemampuan menyusun perencanaan dan program kerja kehumasan.
  • Problem Solver, mampu mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya.
  • Etika Profesi Humas dalam Pemerintah

Secara bahasa kode etik adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku (KBBI). Profesi humas ini penting juga di pemerintahan. sesuai Kep.Menteri Komunikasi dan Informatiak No:371/KEP/M.KOMINFO/8/2007 yang berisikan, membuat suatu komitmen pribadi, menciptakan hubungan baik ke dalam maupun ke luar, dan menciptakan hubungan sesama profesi.

Dapat disimpulkan bahwa humas memegang peranan yang sangat  penting dalam opini publik.Untuk menarik audiens sebagai seorang humas tentu memerlukan konsep dan strategi tertentu. Opini publik sangat penting dalam membentuk citra  organisasi dan individu. Persepsi masyarakat yang positif  memperkuat reputasi dan kepercayaan. Manajemen humas berperan penting dalam memahami, memantau, dan merespons opini publik. Strategi komunikasi yang efektif dapat membantu mengelola dan meningkatkan persepsi masyarakat. Pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan harapan masyarakat serta kemampuan mengelola krisis merupakan unsur utama keberhasilan manajemen PR. Ketaatan pada Kode Etik PR tidak hanya memperkuat profesionalisme, namun juga meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan PR di mata masyarakat dan pemangku kepentingan. Opini publik dapat dipengaruhi oleh efektivitas manajemen humas dalam menyampaikan pesan yang sesuai dengan nilai dan kebijakan organisasi.Kode Etik PR memberikan landasan moral bagi semua keputusan dan tindakan manajer PR dan berkontribusi terhadap praktik profesional yang bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun