Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aksi Nyata Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

8 Oktober 2023   08:35 Diperbarui: 8 Oktober 2023   09:03 14205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara dengan Nara Sumber: Dokumentasi Pribadi 

Tugas Aksi Nyata Modul 3.1

Oleh: St. Nazarotin, S.Ag

Unit Kerja: UPT SDN Kuningan

CGP Angkatan 8 Kabupaten Blitar

Salam

Kembali saya menuliskan pengalaman belajar sebagai Guru Penggerak. Kali ini saya akan berbagi tulisan tentang Aksi Nyata Modul 3.1 kepada rekan guru semua.

Tujuan Pembelajaran Khusus pada tugas Aksi Nyata Modul 3.1 adalah: CGP (saya) dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah saya (lembaga lama)

Pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA, saya akan mendapat kesempatan untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah saya.

Saya akan mencari kasus nyata yang mengandung unsur dilema etika dengan melakukan wawancara dengan kepala sekolah kemudian membuat tulisan berupa rangkuman, kesimpulan, refleksi yang menunjukkan pengetahuan dan pengalaman saya selama pembelajaran modul 3.1.

Saya tidak ditugaskan untuk melaporkan implementasinya melalui LMS. Saya berkesempatan untuk mendiskusikan pengalaman dan refleksi dari aksi nyata ini bersama pendamping pada saat pendampingan individu kelima nanti.

Di samping itu, saya juga diharapkan dapat membagikan pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama mempelajari modul ini melalui berbagai media, termasuk situs portofolio digital saya, agar jiwa dari pengambilan keputusan sebagai pemimpin bisa semakin kuat, dikenal, dipahami, serta dipraktikkan di Indonesia.

1.Rangkuman Modul 3.1: Pengambilan Keputusan dalam Konteks Dilema Etika dan Bujukan Moral


Modul 3.1 membahas konsep pengambilan keputusan dalam situasi dilema etika dan bujukan moral, dengan fokus pada paradigma pengambilan keputusan, prinsip-prinsip dasar, dan langkah-langkah yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Konsep Dilema Etika dan Bujukan Moral:

*Dilema etika adalah situasi di mana individu dihadapkan pada dua atau lebih pilihan yang semuanya melibatkan pertimbangan moral atau nilai-nilai yang bertentangan.

*Bujukan moral adalah tekanan atau pengaruh yang datang dari nilai-nilai moral atau etika yang bertentangan dengan keputusan yang akan diambil.

Empat Paradigma Pengambilan Keputusan:

*Paradigma individu vs. kelompok: Pertimbangan antara kepentingan individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan.

*Paradigma keadilan vs. kasihan: Pertimbangan antara keputusan yang adil secara objektif dan keputusan yang penuh dengan kasihan atau empati.

*Paradigma kebenaran vs. kesetiaan: Pertimbangan antara kewajiban untuk berbicara yang benar dan kesetiaan terhadap individu atau kelompok tertentu.

*Paradigma jangka pendek vs. jangka panjang: Pertimbangan antara manfaat jangka pendek dan manfaat jangka panjang dalam pengambilan keputusan.

Prinsip-Prinsip Pengambilan Keputusan:

*Berpikir Berdasarkan Tujuan Akhir: Pertimbangan konsekuensi jangka panjang dari keputusan yang diambil.

*Berpikir Berdasarkan Peraturan: Mengikuti peraturan, norma, dan aturan yang berlaku.

*Berpikir dengan Rasa Peduli: Memperhatikan dampak keputusan pada individu atau kelompok yang terlibat.

Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan:

1.Pengenalan Nilai-Nilai yang Bertentangan: Mengidentifikasi nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang bertentangan dalam dilema etika.

2. Identifikasi Pihak yang Terlibat: Mengenali semua individu atau kelompok yang akan terpengaruh oleh keputusan.

3. Pengumpulan Fakta Relevan: Mengumpulkan informasi yang relevan untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

4. Pengujian Kebenaran: Memeriksa kebenaran dari fakta-fakta yang dikumpulkan.

5. Pertimbangan Paradigma: Memikirkan implikasi dilema etika dengan menggunakan paradigma yang relevan.

6. Penerapan Prinsip Resolusi: Menggunakan prinsip-prinsip pengambilan keputusan untuk mencari solusi yang sesuai.

7. Penyelidikan Opsi Trilema: Mencari tiga pilihan yang mungkin untuk mengatasi dilema etika.

8.Pembuatan Keputusan: Memilih salah satu dari tiga opsi trilema atau mencari solusi yang lain.

9. Refleksi Terakhir: Merenungkan keputusan yang diambil dan dampaknya, serta belajar dari pengalaman.

Pengaruh pada Pengajaran dan Kepemimpinan:

*Konsep-konsep dalam modul ini dapat membantu dalam mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam konteks pengajaran dan kepemimpinan.

*Pengambilan keputusan yang mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika dapat menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung perkembangan individu.

*Keterampilan pengambilan keputusan yang lebih baik dapat meningkatkan efektivitas dalam mengelola masalah dan konflik, serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat.

Modul ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana menghadapi situasi dilema etika dan bujukan moral, serta bagaimana pengambilan keputusan yang bijaksana dapat memengaruhi kehidupan dan masa depan individu dan kelompok.

2. Refleksi Sebagai Guru Penggerak Setelah Mempelajari Modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan 

Setelah mempelajari Modul 3.1 tentang pengambilan keputusan dalam konteks dilema etika dan bujukan moral, saya sebagai guru penggerak merasa memiliki wawasan yang lebih baik tentang bagaimana memproses dan menyelesaikan situasi dilema yang melibatkan nilai-nilai dan tanggung jawab yang bertentangan. 

Berikut adalah refleksi saya tentang proses pengambilan keputusan yang baru-baru ini saya alami:

Kasus

Konteks Kasus dari Kepala SDN Gogodeso 01 (Guru Penggerak praktik langsung bersama Kepala SDN Gogodeso 01).

Saya (KS SDN Gogodeso 01) menghadapi situasi di mana saya diundang untuk mengikuti rapat diseminasi tentang sekolah inklusi bersama dengan anggota Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) di tingkat kecamatan. Sebelumnya, kami telah merencanakan study tour untuk siswa kelas 6, yang sudah mendapat persetujuan dari wali murid dan melibatkan komitmen bersama dari sekolah.

Langkah-langkah Pengambilan Keputusan:

1. Mengenali Nilai-nilai yang Bertentangan:

Saya mengidentifikasi dua nilai yang bertentangan dalam kasus ini, yaitu tanggung jawab terhadap kelompok di sekolah saya dan tanggung jawab sebagai anggota K3S di tingkat kecamatan.

2. Menentukan Siapa yang Terlibat:

Pihak yang terlibat adalah saya sebagai kepala sekolah, anak-anak kelas 6 dan wali murid, rekan guru, serta anggota K3S di tingkat kecamatan.

3. Kumpulkan Fakta-fakta yang Relevan:

Saya mengumpulkan fakta-fakta bahwa study tour sudah direncanakan dengan matang, tanggalnya sudah ditetapkan, dan izin dari wali murid telah diperoleh. Saya juga mendapat undangan untuk rapat diseminasi.

4. Pengujian Paradigma Benar vs Benar:

Individu vs Kelompok: Dalam konteks pengambilan keputusan ini, saya merasa dilema antara memprioritaskan kepentingan kelompok di sekolah (individu kecil) dan kepentingan kelompok besar K3S (kelompok besar).

5. Melakukan Prinsip Resolusi:

*Berpikir Berbasis Hasil Akhir: 

Saya mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kedua pilihan. Menghadiri rapat diseminasi mungkin akan membawa manfaat jangka panjang dalam meningkatkan kompetensi sekolah saya.

*Berpikir Berbasis Peraturan: 

Saya menyadari bahwa ada tanggung jawab resmi sebagai anggota K3S untuk menghadiri rapat tersebut.

*Berpikir Berbasis Rasa Peduli: Saya juga mempertimbangkan perasaan dan komitmen saya terhadap sekolah, siswa, dan wali murid.

6. Investigasi Opsi Trilema:

*Pilihan pertama: Menghadiri rapat diseminasi dan mengabaikan study tour.

*Pilihan kedua: Melanjutkan study tour dan tidak menghadiri rapat diseminasi.

*Pilihan ketiga: Mencari solusi kreatif, seperti mengutus salah satu guru yang tidak ikut study tour untuk menghadiri rapat diseminasi.

7. Buat Keputusan: 

Saya memutuskan untuk memilih opsi ketiga, yaitu mencari solusi kreatif. Saya mengutus salah satu guru yang tidak ikut study tour untuk mewakili saya dalam rapat diseminasi.

8. Lihat Lagi Keputusan dan Refleksikan

Setelah mengambil keputusan, saya terus memonitor dampaknya. Rapat diseminasi berjalan dengan baik, meskipun saya tidak bisa menghadiri. Study tour juga berjalan dengan baik.

Terkait diseminasi kami mendiskusikan hasilnya dalam pertemuan berikutnya. Saya juga mengkomunikasikan keputusan saya kepada K3S, dan mereka memahami alasan di baliknya.

Pengalaman Belajar

Proses pengambilan keputusan ini mengajarkan saya pentingnya mempertimbangkan nilai-nilai dan tanggung jawab yang ada dalam situasi dilema. 

Saya juga memahami bahwa mencari solusi kreatif bisa menjadi pilihan yang baik ketika nilai-nilai bertentangan. Komunikasi yang baik dengan semua pihak yang terlibat juga kunci untuk memahami dan menerima keputusan.

Kesimpulan: 

Pengambilan keputusan yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan dan pertimbangan moral adalah kunci dalam situasi dilema seperti ini. Dalam memimpin pembelajaran, saya akan terus mengintegrasikan prinsip-prinsip ini untuk memastikan keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Semoga bermanfaat

Salam dan Bahagia

Siti Nazarotin

Blitar, 8 Oktober 2023

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun