Sebelum aksi nyata ini dilaksanakan, penulis membuat perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan tersebut bisa terlihat dalam gambar berikut.Â
Di minggu pertama guru terlebih dahulu menyiapkan kerangka belajar yang dijiwai oleh nilai-nilai profil pelajar pancasila.
Pada minggu kedua mempersiapkan peserta didik untuk melakukan pembuatan Puzzle/Jigsaw Asmaul Husna dari kertas yang sudah dipotong dengan ukuran yang sama secara berkelompok.Â
Kelompok terdiri dari dua orang, satu orang menuliskan Asmaul Husna, seorang lagi menuliskan arti dari Asmaul Husna tersebut. Pembelajaran yang didalamnya menanamkan nilai kolaborasi, kreativitas dan rasa tanggung jawab.
Minggu ke 3, setelah pembuatan Puzzle selesai, guru membimbing siswa dalam penerapannya. Siswa bersimulasi secara berpasangan menerapkan penggunaan Puzzle Asmaul Husna tersebut.Â
Sebelum digunakan terlebih dahulu Puzzle tersebut diacak, lalu ditata dan dicari pasangannya. Misalnya Arrahman artinya Maha Pengasih, maka siswa berpaangan tersebut menata Puzzle yang bertuliskan Arrahman dan artinya dengan posisi disandingkan.
Minggu keempat. Pelaksanaan pembelajaran. Langkahnya sama dengan waktu simulasi. Seperti biasa, guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, sapa, menyampaikan tujuan pembelajaran, appersepsi.
Setelah memberikan sedikit penjelasan tentang materi, lanjut praktik penerapan penggunaan Puzzle Asmaul Husna. Permainan bisa dilakukan dengan beradu kecepatan dengan kelompok lain. Kelompok yang paling cepat menyelesaikan dan jawabannya benar, sebagai pemenangnya.Â
Guru memberikan apresiasi kepada semua siswa. Bagi siswa yang cepat selesai maupun yang terlambat menyelesaikan tugasnya, diberikan penghargaan. Dan bagi siswa yang masih melakukan kesalahan, belum bisa menyusun puzzle, gurupun memberi dorongan dan bimbingan agar siswa tersebut terus berlatih di rumah.