Menanggapi isu nasional yang lagi hangat, terkait gaya hidup oknum pejabat pemerintah yang hedon. Menghamburkan kekayaan untuk hal yang tidak bermanfaat, tanpa memikirkan masih banyak orang-orang yang kekurangan. Beliau berpesan kepada kita untuk:
- Hindari tindakan flexing (pamer kekayaan)
- Biasakan hidup sederhana
- Kedepankan pelayanan publik dengan pelayanan prima
- Dalam pelayanan publik harus adil, tidak ada istilah anak emas maupun anak tiri.
Menutup sambutannya beliau mengajak agar mengikuti tausiyah dengan baik, jadikan sebagai penyejuk dan penyemangat dalam mengabdi pada negeri.
5. Sesi Foto Bersama dan Mengucapkan Jargon Kabupaten Blitar.
Sesi Foto bersama jangan sampai lupa untuk setiap kegiatan karena ini penting sebagai bukti fisik kegiatan yang kita lakukan.
"Maju Bersama, Sejahtera Bersama." Serentak seluruh hadirin mengucapkan jargon Kabupaten Blitar. Sebagai penyemangat dan bisa jadi sebuah doa. Semoga benar-benar tercapai.
6. Tausiyah (Mauidhah Hasanah)
Tausiyah kali ini disampaikan oleh KH. Syamsul Abadi Al Hafidz dari Jombang .
Tausiyah beliau berisi daging semua. Hampir nggak ada tulangnya. Sangat padat dan mengena.
Meskipun audiens terdiri dari seluruh ASN, tidak hanya guru saja, namun materi beliau banyak menyinggung tentang guru. Jadi sangat tepat kiranya, saya anggit artikel ini.
Meskipun banyak bicara tentang guru namun juga tetap bermanfaat untuk ASN lainnya. Karena sejatinya semua orang itu guru. Guru bagi dirinya sendiri, guru bagi anak-anaknya dan bagi keluarganya.