Maka sebagai guru harus mendorong dirinya untuk terus belajar dan melek teknologi dan belajar untuk mengimbangi agar bisa membantu mereka. Kalau dulu guru sebagai satu-satunya sumber belajar, sekarang tidak lagi. Kemajuan teknologi membuat pengetahuan dapat diakses anak-anak tanpa batas. Membuat anak-anak  punya banyak pilihan cara belajar.
Pengalaman kita menjadi guru selama bertahun-tahun kita menganggapnya cukup mampu untuk mengantarkan keberhasilan murid dalam belajar. Padahal murid hidup pada zaman dan keadaan yang sudah berbeda. Cara berkomunikasi, cara belajar dan cara memandang diri dan lingkungannya berbeda dengan keadaan yang kita alami pada zaman kita.
Lalu keterampilan dan kompetensi apa yang dibutuhkan murid-murid kita untuk berkontribusi dalam lingkup lokal, nasional dan global? Bagaimana cara mereka belajar? Kurikulum seperti apa yang semestinya kita gunakan?
Komponen dalam Kurikulum
Ralph W. Tyler dalam bukunya the basic principles of curriculum  mengungkapkan setidaknya ada empat komponen dalam kurikulum yaitu:
1. Tujuan
2. Konten
3. Metode atau cara
4. Evaluasi
Umumnya beberapa negara mengklasifikasikan komponen kurikulum menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tujuan pembelajaran atau konten,
2. Panduan pedagogi Â
3. Panduan asesmen.
Komponen itu dapat kita gunakan dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid. Mulai dari kompetensi apa yang akan dimiliki murid sampai proyeksi masa depan dan bagaimana cara mewujudkannya.
Apa Peran dan Fungsi Kurikulum?
Peran dan fungsi kurikulum adalah sebagai salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan nasional. Kurikulum berperan sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran. Maka fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk memandu dalam proses belajar murid.