Kemarin, Sabtu 25 Juni 2022, kami mengadakan perjalanan ke arah barat, bukan untuk mencari kitab suci, namun untuk mengembalikan mood atau suasana hati.
Kabupaten Pacitan, pertama kalinya saya berkunjung dalam arti yang sebenarnya. Mengapa demikian, karena untuk yang sebelumnya saya hanya lewat saja, tidak sebagai tujuan utama.
Setelah sering saya dengar ada beberapa destinasi wisata yang cukup terkenal di sana, baru kali ini saya berkesempatan bisa berkunjung. Bersama rekan-rekan kerja dalam rangka sebuah acara, sengaja kami jadwalkan di akhir tahun pelajaran agar tidak menganggu kegiatan sekolah.
Menuju Pemandian "Banyu Anget" Tirta Husada di Pacitan
Rombongan kami berangkat jam 22.00 WIB, perjalanan ditempuh selama 5 jam lebih 20 menit hingga sampai pada tujuan pertama yakni Pemandian air hangat, yang sumbernya  berasal dari dalam bumi.Â
Pemandian ini dikenal dengan nama Pemandian "Banyu Anget" Tirta Husada yang berada di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Banyu Anget (bahasa jawa) yang artinya air hangat.
Jarak pemandian ini dari pusat Kota Pacitan hanya sekitar 16,5 kilometer yang bisa ditempuh kurang-lebih 30 menit.
Rute ke pemandian air hangat ini jika ditempuh dari Pacitan adalah melewati jalan utama Pacitan-Ponorogo. Sesampainya di Pasar Arjosari, perjalanan dilanjutkan dengan berbelok ke utara (kiri) memasuki Jalan Arjosari-Banyu Anget (pemandian air hangat).
Dengan membayar tiket masuk 15 ribu perorang, kita bisa menikmati kehangatan berendam di pemandian ini. Fasilitas yang ada di obyek wisata ini adalah kolam air hangat, kamar mandi dan toilet, tempat shalat, stand-stand yang menjual souvenir bercirikan kota Pacitan. Ada makanan dan minuman, baju-baju dan oleh-oleh khas Pacitan lainnya.
Pemandian "Banyu Anget" Tirta Husada buka 24 jam
Pengelola pemandian ini telah membangun kolam-kolam pemandian yang airnya berasal dari sumber air panas. Sumber air panas terdapat di kolam utama yang suhu airnya cukup tinggi sehingga tertutup untuk umum.