Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Kaleidoskop Ramadan] Catatan Kegiatan Pondok Ramadan Kelima

1 Mei 2022   04:41 Diperbarui: 1 Mei 2022   06:57 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Yuni sedang menyampaikan materi tentang profil pelajar pancasila | Foto: Siti Nazarotin

Jum'at, tanggal 15 April 2022 pondok ramadan hari kelima dengan peserta dari kelas bawah. Saya sebagai koordinator kegiatan pondok ramadan, dalam menentukan siapa yang akan menyampaikan materi, sedikit banyak saya lihat karakter bapak ibu guru. Artinya selama ini secara tidak langsung saya mengamati bapak ibu guru, apa minatnya, selama ini kalau diberi tugas oleh kepala sekolah bagaimana responnya serta bagaimana hasil dari tugas yang diberikan.

Pembagian Tugas Berdasarkan Minat dan Portofolio Bapak Ibu Guru

Tidak mungkin saya membagi tugas untuk menyampaikan materi pondok ramadan secara asal saja. Harus sesuai dengan minat dan kemampuannya. Misalnya, guru yang selama ini berkecimpung dalam kepramukaan, dimana dalam kepramukaan ada dasa darma, dalam dasa darma diajarkan untuk mencintai alam dan mengasihi sesama manusia, --- maka terhadap guru ini, saya beri materi tentang wawasan lingkungan hidup.

Lalu kepada kepala Sekolah, beliau adalah seorang pemimpin lembaga, yang sudah berpengalaman memimpin para guru untuk menjadi bagian dari tim kerja dalam menjalankan program sekolah. Maka kepala sekolah saya minta untuk menyampaikan materi tentang kepemimpinan.

Ada salah satu guru yang baru saja mengikuti bimtek kurikulum merdeka,  --- dalam bimtek tersebut diberikan materi tentang profil pelajar pancasila, --- nah kepada guru ini, saya minta menyampaikan materi tentang profil pelajar pancasila. Maka guru tersebut tentu menyambut dengan gembira. Ibarat kata, sambil mempraktikkan ilmu yang diperoleh ketika bimtek. 

Pondok ramadan hari kelima ini materinya adalah profil pelajar pancasila bersama Bu Yuni Fitriana sebagai pematerinya. Nyambung banget kan? Saya yakin, ingatan beliau pasti masih fresh, tentang materi profil pelajar pancasila. Karena beliau baru saja ikut bimtek kurikulum merdeka.

Tepat saja, Bu Yuni memulai ceramahnya dengan penuh semangat. Lagu profil pelajar pancasila dengan sigap beliau putar di layar LCD, dan tentunya membuat anak-anak bersemangat untuk bernyanyi dan mengikuti materi yang Bu Yuni sampaikan.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila Masuk dalam Pembelajaran Ko Kurikuler

Dalam kurikulum merdeka yang digulirkan oleh Mas Menteri Nadim Makarim, pembelajaran itu terbagi menjadi dua. Yaitu pembelajaran intra kurikuler dan ko kurikuler. Pembelajaran intra kurikuler berarti pembelajaran yang sifatnya reguler. Artinya mengajarkan tentang mata pelajaran yang sudah ditentukan oleh pusat. Dengan capaian pembelajaran yang sudah ditentukan pula. Guru tinggal mengembangkan capaian pembelajaran tersebut menjadi alur tujuan pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Lalu guru menyusun modul ajar untuk digunakan dalam pembelajaran.

Sedangkan pembelajaran ko kurikuler adalah pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk menunjang penguatan profil pelajar pancasila. Di mana pelaksanaan penguatan profil pelajar pancasila ini dinamai projek penguatan profil pelajar pancasila. Untuk mempermudah pelaksanaan, guru menuangkan idenya dalam modul projek. 

Lalu apa sih yang dimaksud dengan profil pelajar pancasila?


Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024:

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Merujuk pada definisi profil pelajar pancasila di atas, Bu Yuni memberikan penjelasan kepada anak-anak, bahwa sebagai pelajar harus berperilaku sesuai dengan sila-sila pancasila. 

Anak-anak kelas bawah mengikuti materi tentang profil pelajar pancasila yang disampaikan oleh Bu Yuni | Foto: Siti Nazarotin
Anak-anak kelas bawah mengikuti materi tentang profil pelajar pancasila yang disampaikan oleh Bu Yuni | Foto: Siti Nazarotin

Kita Bernafas dalam Sila-silanya


Seperti dijelaskan dalam definisi profil pelajar pancasila di atas, pelajar Indonesia harus mengejawantahkan sila-sila pancasila ke dalam perilaku sehari-hari. Seperti dijelaskan dalam syair lagu profil pelajar pancasila berikut ini:


Untuk lebih jelasnya kita kupas satu persatu tentang ciri utama atau dimensi dari profil pelajar pancasila yang muaranya untuk mengamalkan pancasila secara utuh.

Ciri pertama yaitu: Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa. 

Anak-anak harus mentaati semua ajaran agama yang dianut. Misalnya agamanya islam, maka anak-anak harus menjalankan rukun iman dan rukun islam, serta berbuat baik kepada semua makhluk tuhan.

Ciri kedua: Berkebhinekaan global.

Anak-anak harus ditanamkan untuk menghargai budaya leluhur, budaya dari berbagai daerah yang berbeda, memanfaatkan budaya yang sesuai dengan budaya bangsa. Pun mempunyai sifat yang terbuka terhadap budaya asing namun tetap mewaspadai budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, itu artinya budaya asing yang masuk harus dilfilter dulu, tidak langsung ditelan mentah-mentah.

Ciri ketiga: Bergotong royong.

Ciri khas bangsa kita sejak dulu adalah menjunjung tinggi sikap gotong royong. Namun agaknya sekarang ini sikap tersebut semakin tergerus dan yang muncul sikap egois.

Anak-anak harus ditanamkan kembali pemahaman sikap gotong royong dan keuntungannya. Dicontohkan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan sikap gotong royong. Akan lebih mengena lagi bila contoh tersebut dilakukan anak-anak. Misalnya, piket kelas, kerja bakti di lingkungan sekolah, dan contoh-contoh lainnya 

Ciri keempat: Mandiri.

Anak-anak ditanamkan betapa pentingnya sikap mandiri. Dijelaskan bilamana mereka harus belajar mandiri, dari hal-hal keseharian. Mandi tidak udah dimandikan. Makan dan minum tidak disuapi. Tidur harus sendiri. Menyiapkan peralatan sekolah harus dilakukan sendiri. Ke sekolah tidak usah diantar dan lain-lainnya.

Dijelaskan pula mengapa mereka harus mandiri. Bahwa suatu saat mereka akan lepas dari orang tua. Suatu saat bila orang tua pergi atau orang tua sakit. Maka jika sudah terbiasa mandiri mereka tidak akan kaget. Bla bla bla.

Ciri kelima: Bernalar kritis

Anak diberikan penjelasan tentang istilah bernalar kritis. Mengapa harus bernalar kritis. Bagaimana cara bernalar kritis. Apa keuntungan dari sikap bernalar kritis.

Agar anak nantinya bisa membuat keputusan sendiri dan mempertanggungjawabkan apa yang telah menjadi keputusannya.

Ciri keenam: Kreatif.

Anak-anak sejak dini harus dilatih untuk kreatif. Mempunyai kemampuan untuk menciptakan hal baru atau mengkombinasikan hal yang sudah ada dengan idenya (gabungan). 

Tentu dimulai dari hal yang sederhana. Misalnya, pada pelajaran Seni Budaya, anak diberi tugas untuk menggambar dengan tema pemandangan. Diberi contoh gambar pemandangan. Anak diberi kebebasan untuk menambah gambar dengan kreasinya masing-masing.  Dan seterusnya.

***

Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini seperti penjelasan di atas, dimasukkan pada pembelajaran ko kurikuler. Namun meskipun masuk pembelajaran ko kurikuler, tidak menutup kemungkinan, kita selipkan pada pembelajaran intra. Nilai-nilai luhur pancasila yang diejawantahkan dalam 6 ciri utama tersebut saya yakin sudah sering kita lakukan dalam pembelajaran intra. 

Karena pembelajaran intra dan ko kurikuler sama-sama masuk dalam kurikulum yang mengacu pada tujuan pendidikan nasional. 

Semoga anak-anak menjadi sosok Pelajar Pancasila seperti yang diharapkan. Aamiin

Siti Nazarotin
Blitar, 1 Mei 2022

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun