Anak-anak harus ditanamkan kembali pemahaman sikap gotong royong dan keuntungannya. Dicontohkan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan sikap gotong royong. Akan lebih mengena lagi bila contoh tersebut dilakukan anak-anak. Misalnya, piket kelas, kerja bakti di lingkungan sekolah, dan contoh-contoh lainnyaÂ
Ciri keempat: Mandiri.
Anak-anak ditanamkan betapa pentingnya sikap mandiri. Dijelaskan bilamana mereka harus belajar mandiri, dari hal-hal keseharian. Mandi tidak udah dimandikan. Makan dan minum tidak disuapi. Tidur harus sendiri. Menyiapkan peralatan sekolah harus dilakukan sendiri. Ke sekolah tidak usah diantar dan lain-lainnya.
Dijelaskan pula mengapa mereka harus mandiri. Bahwa suatu saat mereka akan lepas dari orang tua. Suatu saat bila orang tua pergi atau orang tua sakit. Maka jika sudah terbiasa mandiri mereka tidak akan kaget. Bla bla bla.
Ciri kelima: Bernalar kritis
Anak diberikan penjelasan tentang istilah bernalar kritis. Mengapa harus bernalar kritis. Bagaimana cara bernalar kritis. Apa keuntungan dari sikap bernalar kritis.
Agar anak nantinya bisa membuat keputusan sendiri dan mempertanggungjawabkan apa yang telah menjadi keputusannya.
Ciri keenam: Kreatif.
Anak-anak sejak dini harus dilatih untuk kreatif. Mempunyai kemampuan untuk menciptakan hal baru atau mengkombinasikan hal yang sudah ada dengan idenya (gabungan).Â
Tentu dimulai dari hal yang sederhana. Misalnya, pada pelajaran Seni Budaya, anak diberi tugas untuk menggambar dengan tema pemandangan. Diberi contoh gambar pemandangan. Anak diberi kebebasan untuk menambah gambar dengan kreasinya masing-masing. Â Dan seterusnya.
***