Saat acara selesai dan waktunya makan-makan, saya menyaksikan sendiri, beliau terlihat sangat menikmati dan beberapa kali mengambil sayur lompong. Katanya, "Duh Mbak Nazar, sayur lompongnya lezat sekali".
Tentunya saya senang dong, sayur lompong masakan saya, bisa dinikmati, dan teman-teman yang lain juga mengatakan hal yang sama. Dua rantang besar sayur lompong tandas tak tersisa. Padahal tuan rumah juga sudah menyiapkan makanan yang enak dan kekinian dengan jumlah banyak.
Hal ini membuktikan bahwa masakan tradisional tidak bisa diremehkan begitu saja. Justru semakin eksis dan semakin dirindukan.
Lompong Jenis Apa Saja yang Bisa Dikonsumsi?
Namun Anda perlu tahu bahwa tidak semua jenis lompong bisa dikonsumsi. Menurut sumber yang saya baca, (resepmasakgampang.com) ada beberapa nama lompong yang bisa dikonsumsi antara lain: lompong Bogor, Lompong Bentul, Lompong Kimpul, Lompong Belitung, Lompong Bali, Lompong Sagu dan Lompong Pari.
Dari beberapa nama di atas, ada beberapa yang belum saya kenal. Mungkin penamaannya tiap daerah beda.
Namun saya akan merekomendasikan 3 nama saja yang saya sudah pernah mengonsumsinya.
Lalu apa saja jenis lompong yang saya rekomendasikan, simak ulasan berikut ini.
1. Lompong Tlacar
Lompong jenis ini yang paling sering saya konsumsi. Lompong ini mulai dari ubi, Batang dan daunnya bisa dikonsumsi. Lompong jenis ini yang sering saya dapati di pasar, warung sayur dan tukang sayur keliling. Warna batangnya hijau agak putih. Berikut ini saya sertakan gambar lompong Tlacar.