Kita Bisa Mengadopsi Hal Positif dari Warga Tionghoa
Saya ingat kembali perkataan Ali bin Abi Thalib, sahabat Nabi Muhammad SAW yang artinya begini:
"Lihatlah apa yang disampaikan dan jangan melihat siapa yang menyampaikan".
Maksudnya, bahwa kalau sebuah kebaikan dan kebenaran itu bisa datang dari siapapun. Bahwa hal yang positif itu bisa datang dari orang yang berbeda latar belakang dengan kita sekalipun, termasuk Warga Tionghoa dengan pernak-pernik budayanya.
Kita bisa mengadopsi hal-hal yang positif dari budaya mereka. Termasuk tentang filosofi makanan pada perayaan Imlek ini.
Selama ini kalau bicara tentang Warga Tionghoa dengan segala pernak-perniknya, seakan-akan asing dan kita takperlu mengetahuinya.
Tersebab dari wawasan dan pemahaman yang sempit, masyarakat banyak yang masih mempunyai anggapan bahwa Warga Tionghoa itu eksklusif dan berbeda.
Karena dianggap eklusif dan berbeda itu makanya kadang menimbulkan kesenjangan dalam komunikasi.
Manusia yang Paling Mulia adalah yang Bertaqwa
Merujuk pada QS. Al-Hujurat ayat 13 yang artinya:
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa".