Saat saya tanya mengapa kok suka nulis artikel politik? Bukankah artikel politik agak-agak rawan dan kekadang bisa menyulut emosi netizen yang maha benar dengan segala komentarnya? Salah sedikit kita menulis, akan menjadi bulan-bulanan mereka? Apalagi tulisan kita menyudutkan tokoh yang mereka puja dan bela, meskipun itu fakta.
Anda tahu jawaban dari Kang Fery?
Pertama, menyalurkan hobi menulis.
Tujuannya menulis terutama di Kompasiana adalah menyalurkan hobi menulisnya. Namanya hobi, kalau tersalur siapa sih yang nggak senang.
Kedua, mendapatkan banyak viu adalah salah satu hal yang menggembirakan. Banyak yang membaca bukankah menandakan sebuah tulisan itu bermanfaat dan dicari-cari. Hal ini adalah wujud dari apresiasi terhadap tulisan. Tulisan hadir memang untuk memenuhi kebutuhan pembaca.
Ketiga, menulis artikel populer, semacam politik praktis, kata Kang Fery bisa membuat adrenalin naik dan merasa asyik.
Wah wah, cara mendapatkan keasyikan orang itu beda-beda ya. Kalau saya, masih tetap merasa asyik kalau artikel kuliner saya banyak yang membaca lalu mempraktikkan. He he he.
Keempat, menulis artikel politik atau artikel populer lainnya itu untuk mengungkapkan keresahan yang ada dalam pikiran. Keresahan di sini tentunya keresahan terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nuraninya bahkan yang sering hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bagaimana Caranya Bisa Cepat Menayangkan Artikel Yang Lagi Hangat dibicarakan?
Saya bilang Kang Fery itu orangnya cerdas dan "cadas". Cerdas melihat berita yang lagi hangat dan berhasil menayangkan artikel dengan cepat pula.
"Cadas" di sini maksudnya, Kang Fery mengudar berita yang lagi hangat dengan ulasan kekinian hingga mudah diterima oleh pembaca, sehingga menjadi artikel yang bagus.
Saya bocorkan sedikit rahasianya ya. Agar artikel kita banyak dibaca yang pada akhirnya nangkring di artikel terpopuler, harus mencari topik yang menarik, mengandung unsur kebaruan serta didukung referensi yang bagus dan valid.