Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Buntil Daun Singkong Pindang Salem

3 Januari 2021   11:55 Diperbarui: 3 Januari 2021   14:44 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buntil Daun Singkong Pindang Salem | Foto: Siti Nazarotin

Seperti yang saya kutip dari viva.co.id bahwa Buntil berasal dari kata dibungkus dan diuntil-until (diikat-ikat). Makanan berisi parutan kelapa dicampur teri atau pindang yang dibumbui dan dibungkus dengan daun singkong. Bisa juga dibungkus dengan daun pepaya dan daun keladi muda. 

Masih menurut viva.co.id, makanan Buntil ini berasal dari daerah Muntilan Magelang Jawa Tengah.

Sedangkan menurut alamatpalsumapa.blogspot.com, Buntil merupakan makanan khas dari Banyumas. Buntil Banyumasan dibedakan menjadi tiga macam. Sesuai dengan pembungkusnya. Bila dibungkus dengan daun singkong, disebut Buntil Singkong. Bila dibungkus dengan daun pepaya, disebut Buntil Pepaya. Begitu juga bila dibungkus dengan daun talas, maka disebut Buntil Daun Talas.

Menurut viva.co.id Buntil berasal dari Muntilan Magelang, menurut alamatpalsumapa.blogspot.com, Buntil berasal dari Banyumas. Lain pula menurut budparbanjarnegara.com, menurutnya Buntil merupakan makanan asli dari daerah Banjarnegara. 

Di Banjarnegara ini ada yang unik, selain dibungkus dengan daun singkong, daun pepaya dan daun talas, Buntil juga dibungkus dengan daun Cekla-cekli. Nah ini nih yang membuat saya penasaran. Daun cekla-cekli itu wujudnya seperti apa?

Setelah browsing-browsing, akhirnya saya menjadi tahu bahwa daun cekla-cekli itu adalah daun kenikir. Daun kenikir yang selama ini sudah sangat saya kenal. Sebagai salah satu sayuran yang bisa dikonsumsi dengan cara direbus dulu maupun dimakan sebagai lalapan. 

Ternyata di Banjarnegara,  ciri khas Buntil dibungkus dengan daun cekla-cekli atau kenikir. Bertambah lagi nih referensi saya.

Makanan Buntil ini juga terkenal di daerah Turki dan Yunani lo. Namun Buntil di sana dibungkus dengan daun anggur muda dan diisi dengan nasi.

Terlepas dari daerah mana Buntil pertama kali diperkenalkan, yang jelas Buntil adalah makanan asli Indonesia terutama daerah Jawa. Kita patut bangga menjadi bangsa Indonesia yang sangat kaya akan budaya termasuk budaya kulinernya, dan kita wajib menjaga dan melestarikannya.

Buntil Bisa Dijadikan Ide Jualan.

O iya, Buntil ini adalah salah satu makanan yang cukup familiar. Di kedai-kedai makan banyak menyajikan Buntil sebagai salah satu menunya. Buntil biasanya dijual perbiji. Satu biji Buntil dijual dengan harga mulai dari 3500 - 5000 rupiah.

Dengan banyaknya bahan sesuai yang tertera pada resep di atas, saya bisa membuat 14 buah Buntil. Kalau dijual dengan harga 4000 ribu perbiji, maka saya akan mendapatkan uang 56000 ribu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun