Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Supini Tukang Jahit Kasur Keliling, Sosok Kartini bagi Keluarganya

30 Oktober 2020   20:16 Diperbarui: 30 Oktober 2020   21:08 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Supini dan Yanto (Dokumentasi pribadi

Supini dan Yanto (Dokumentasi pribadi
Supini dan Yanto (Dokumentasi pribadi
Yanto (30 tahun) adalah anak laki-laki Supini yang nomer empat.  Yanto yang sudah berkeluarga dan mempunya dua anak ini akhirnya memutuskan untuk mendampingi ibunya berkeliling menawarkan jasanya sebagai tukang jahit kasur. 

Menurut pengakuan Yanto, ia mendampingi ibunya masih sekitar satu tahun. Gegara Pandemi Corona, rencana mau balik bekerja ke Jakarta di salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang spare part motor, ia batalkan. Akhirnya Yanto memilih ikut ibunya menjalani pekerjaan sebagai tukang jahit kasur keliling di Blitar.

Semenjak Yanto mendampingi Supini, mereka keliling dengan berboncengan sepeda motor. Supini sekarang  menjadi lebih enak dan santai, tenaganya yang semakin tua tidak divorsir lagi untuk berjalan kaki. Padahal sebelumnya Supini berkeliling kampung dengan berjalan kaki. Menyusuri gang ke gang di daerah Blitar, dari daerah kota sampai ke pelosok desa dan pegunungan ia susuri. Mulai pagi hari sampai sore bahkan malam hari baru pulang ke rumah kontrakan.

Pembagian tugas yang solid dan kompak

Supini dan Yanto mempermak kasur (dokumentasi pribadi)
Supini dan Yanto mempermak kasur (dokumentasi pribadi)
Ibu dan anak laki-laki ini saya amati sangat trampil mengerjakan tugasnya. Mereka berdua berbagi tugas. Yanto yang membongkar kasur lama beralatkan sebuah gunting, dengan cekatan mengeluarkan kapuk dari kain kasur kumal. Sementara ibunya dengan cekatan pula, memasukkan sejumput demi sejumput kapuk ke dalam kain kasur yang telah dijahit sedemikian rupa. Sehingga memudahkan Supini untuk memenuhi dengan kapuk.

Dimulai dari jam 11.30  dan pekerjaan mereka selesai tepat pada jam 13.00, satu jam lebih tiga puluh menit waktu yang mereka butuhkan untuk mendaur ulang/mempermak kasur lama menjadi kasur baru. Dari 3 kasur lama dijadikan 1 kasur baru, 5 bantal, dan 2 guling. Total biaya yang saya keluarkan 480 ribu. Dengan perincian untuk upah jahit 1 kasur 325 ribu, upah 5 bantal 100 ribu dan upah 2 guling 40 ribu, dapat korting 5 ribu, lumayan. Horeee kasur saya dipermak jadi  baru lagi. He he he

Kasur lama dipermak jadi baru (dokumentasi pribadi)
Kasur lama dipermak jadi baru (dokumentasi pribadi)
Sempat saya tanya, hari ini sudah dapat berapa kasur yang mereka jahit. Dapat 3 kasur, kalau pas ramai, bisa mendapatkan job 5 sampai 8 kasur, jawab Supini.

Aku tanya lagi,  keuntungannya berapa setiap menyelesaikan 1 kasur? Menurut pengakuan mereka kisaran 25 ribu sampai 50 ribu. Tinggal mengalikan saja perolehan job yang ia terima di hari itu.
Supini bermodalkan jasa menjahit dan menyiapkan kain baru.

Supini, Kartini bagi keluarga

Meskipun hanya berprofesi sebagai tukang jahit kasur keliling, Supini bersyukur bahwa ia selama ini diberi kesehatan lahir dan batin. Sehingga bisa melanjutkan kehidupannya meskipun harus bersusah payah dan bekerja keras mencari uang di Blitar, meninggalkan suami dan anak-anaknya di Sragen.

Yang patut diacungi jempol, Supini telah berhasil mengentaskan lima anaknya. Lima anaknya telah berumah tangga, tinggal satu yang belum yakni yang bungsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun