Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makan Nasi Putih Lauk Asam Padeh Daging Khas Minang Sambil Dengarkan Lagu Bareh Solok

28 Agustus 2020   06:27 Diperbarui: 28 Agustus 2020   12:04 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa saya tiba-tiba ingat Idul Adha yang sudah berlalu ya. Ingat Idul Adha ingat daging Qurban ya K-ners. Karena Hari Raya Idul Adha disebut juga dengan Hari Raya Qurban. Saatnya bagi orang-orang yang mempunyai kelonggaran rezeki untuk melakukan aksi berbagi daging qurban kepada sesama.

Idul Adha kan sudah lewat, kenapa baru diomongin sekarang? Ceritanya saya teringat, pas kemarin Idul Adha, saya sengaja beli daging sapi lumayan banyak untuk dimasak. Praktek beberapa resep berbahan dasar daging sapi gitu ceritanya.

Berhasil mempraktekkan resep Asam Padeh Daging Khas Minang

Kebetulan kan Idul Adha kemarin saya berkesempatan bisa menyembelih kambing meskipun hanya 1 ekor. He he he. Nah putri saya kan kurang begitu senang dengan daging kambing, makanya saya masakkan daging sapi. Juga tujuannya biar daging kambing untuk qurban bisa dibagikan semua, tidak dikurangi untuk dimasak sendiri.

Pada kesempatan itu saya berhasil mempraktekkan salah satu resep khas tanah Minang, yakni Asam Padeh Daging Khas Minang. Jadi ingat dan ingin masak resep itu lagi ceritanya. Maka saya lihat-lihat lagi resep berikut fotonya agar tak salah bumbu dan takarannya.

Anda sudah pernah masak resep yang satu ini? Kalau belum, yuk kita praktekkan bersama-sama. Simak tulisan saya ya.

Resep Asam Padeh Daging Khas Minang

Bahan resep Asam Padeh Daging Khas Minang/dok.pri
Bahan resep Asam Padeh Daging Khas Minang/dok.pri

Bahan:

1/2 kg daging sapi

4 buah kentang besar

1 ruas lengkuas

1 lembar daun kunyit

2 batang serai

3 lembar daun jeruk purut

Asam kandis/ 2 buah tomat ukuran sedang.

12 siung bawang merah

6 siung bawang putih

1/2 ruas jahe

1 ons cabe rawit

2 buah cabe merah

3 buah kemiri

Gula, garam, penyedap secukupnya.

Air secukupnya.

Cara membuat:

Haluskan bawang merah,  bawang putih, kemiri, jahe dan cabe rawit, lalu tumis sampai berbau harum.

Dok.pri
Dok.pri

Masukkan serai, daun kunyit, daun jeruk purut dan lengkuas yang sudah digeprek, aduk rata hingga bumbu meletup-letup dan semua bumbu tercampur.

Masukkan daging yang  sudah dibersihkan dan diiris-iris dengan ukuran yang sama, aduk-aduk sampai daging tercampur.

Dok.pri
Dok.pri

Masukkan air secukupnya hingga semua bahan terendam, gunanya untuk membuat daging menjadi lunak.

Tunggu sampai mendidih, lalu masukkan kentang yang sudah diiris besar, aduk kembali.

Karena di daerah saya tak ada asam kandis, maka saya memakai tomat sebagai gantinya, masukkan irisan tomat dan aduk kembali.

Masukkan garam halus, gula dan penyedap, aduk kembali. Jangan lupa tes rasa. Taraaa.....Asam Padehnya sudah siap disantap....Hmmmm yummy...

Makan Asam Padeh Daging Khas Minang Sambil Dengarkan Lagu Bareh Solok, Lagu Khas Sumatera Barat

Waaah ternyata mudah bikin Asam Padeh Daging Khas Minang ya. Saya makan dengan nasi putih dan membayangkan sedang berada di tanah Minang nun jauh di sana bersama teman-teman K-ners yang tinggal di sana, sambil mendengarkan lagu Bareh Solok. Asyik kayaknya.

Nyanyi dulu yuk.


(Lirik Lagu dan Artinya)
Bareh Solok
(Versi Ernie Djohan)

Bareh Solok tanak didandang
(Beras Solok, ditanak di dandang (periuk Besar))
Dipagatok ulam pario
(Di lalap dengan peria (sayuran berasa agak pahit))
Bunyi kulek cando badendang
(Bunyi ketika mengunyah seperti berdendang)
Dek ditingkah (hmm) si samba lado
(Ditambah dengan sambal cabe)

Urang Sumpu jalan barampek
(Orang Sumpu jalan berempat)
Di Singkarak singgah dahulu
(Di Singkarak singgah sebentar)
Bareh baru makan jo pangek
(Beras baru, makan dengan Pangek (kuliner dari Minangkabau))
Indak nampak (hmm) mintuo lalu
(Tak terlihat mertua lewat)

Bareh Solok bareh tanamo
(Beras Solok, Beras ternama)
Bareh Solok lamak rasonyo
(Beras Solok enak rasanya)
Bareh Solok bareh tanamo
(Beras Solok beras ternama)
Bareh Solok lamak rasonyo
(Beras Solok enak rasanya)

Semoga suatu saat saya bisa berkunjung ke tanah Minang ya. Aamiin.

Asam Padeh Daging Khas Minang, rasanya khas, makanya termasuk dalam makanan khas daerah sana dan cukup populer di media sosial, terutama youtube.

Banyak yang mengunggah video resep masakan yang satu ini. Sayapun berhasil praktek karena melihat resep di sana. Tentunya dimodifikasi sesuai dengan situasi yang ada di daerah saya. He he he.

Itulah salah satu manfaat media sosial bagi kita. Bisa masak resep apapun, dari daerah manapun yang kita inginkan.

Keinginan Mencoba Berbagai Resep Masakan Nusantara
Jadi, yuk kita rajin-rajin memasak buat keluarga tercinta. Tidak ada alasan untuk kebingungan menentukan menu, karena Indonesia sangat kaya akan khazanah makanan khas, masing-masing daerah memiliki masakan khas yang bisa kita coba, dan saya ingin mencobanya satu persatu. Doakan bisa ya.

Memasak berbagai resep masakan Nusantara, menurut saya termasuk salah wujud mencinrai dan melestarikan budaya yang kita miliki. Siapa lagi yang melestarikan budaya Indonesia, yang berakar dari budaya daerah, kalau bukan kita sendiri? Iya kan.

Demikian tadi resep Asam Padeh yang sudah saya tulis, semoga bermanfaat.

Salam kuliner

Siti Nazarotin
Blitar, 28 Agustus 2020

Sumber:

1. https://youtu.be/n_mOHqXzZvc

2. https://youtu.be/31Z-hdNe6V0

3. https://www.senibudayaku.com/2018/06/lirik-lagu-bareh-solok-sumatera-barat.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun