Pun tak kalah serunya adalah, para ibu dan remaja putri menyiapkan pernak-pernik kebutuhan lebaran, seperti menyiapkan ruang tamu, ditata sedemikian rupa, beli taplak baru, beli bunga sedap malam untuk dipajang menghiasi ruangan, membersihkan toples-toples yang lama tidak dipakai dst.
Sedangkan para bapak dan remaja putra berlomba membersihkan bagian luar rumah, mulai dari membersihkan kaca jendela sampai mengecat rumah.
Lebih heboh lagi, biasanya memasang umbul-umbul dan lampu-lampu hias. Makanya suasana lebaran akan sangat semarak dan meriah. Untuk tahun ini entahlah, pastinya akan berbeda ya.
Kalau tradisi jelang Ramadhan ada Unggahan (Munggahan) adalah selamatan yang dilakukan dalam rangka menyongsong datangnya Bulan Suci Ramadhan. Maka selamatan tradisi jelang lebaran adalah Udhunan (Mudhunan).
Caranya sama yaitu dengan mengeluarkan sedekah berupa makanan. Dalam selamatan Unggahan maupun Udhunan, acaranya tak jauh beda, yaitu membaca Tahlil dan doa bersama.
Dulu biasanya dilaksanakan di rumah-rumah, dengan mengundang tetangga dan sanak famili. Lha karena semua orang mengundang, bisa dalam satu hari dapat dua atau lebih makanan/berkat yang didapat sehingga tidak mungkin habis dimakan untuk keluarga, sehingga makanan banyak yang terbuang.
Sejak saat itu masyarakat berinisiatif mengadakan kenduri Unggahan dan Udhunan di masjid atau mushalla secara bersama, dengan hanya membawa sejumlah berkat dalam kotak atau wadah. Jadi lebih efektif dan tidak mubadzir.
Takbir keliling merupakan acara yang sangat dinantikan terutama para pemuda maupun anak-anak.
Dalam pelaksanaan takbir keliling, banyak cara dilakukan. Kalau usia remaja biasanya dengan konvoi naik mobil keliling desa dengan membaca takbir dan kalimat toyyibah.