Berbicara tentang film yang menginspirasi, tentunya saya cukup bingung untuk menentukannya, karena telah lama saya tidak menonton film. Boro-boro menonton film di bioskop, nonton film di youtube saja hampir tak pernah saya lakukan. Bukan karena tak suka, hanya tak ada waktu saja. Bukannya sok sibuk, hanya tak hobby dan tak terbiasa saja.Â
Tiba-tiba ada event samber yang berisi tantangan menulis tentang film tema solidaritas yang patut ditonton. Karena saya ingin terus mengasah ketrampilan menulis, tentunya hal ini tak saya sia-siakan.
Selanjutnya saat browsing di youtube, saya ketik "film solidaritas" tiba-tiba mata saya terpaku pada salah satu judul film yang akhirnya menjadi pilihan.
"My True Friends" judul dari film Thailand yang rilis tahun 2012 dengan durasi waktu 1jam 48 menit ini ternyata banyak peminatnya. Terbukti ketika diunggah oleh Sheila Ratna Dewita yang versi Indonesianya, sudah ditonton 1.009.912 kali dan sempat baca di kolom komentarnya, film ini sangat disukai.
Film garapan sutradara Atsajun Sattakovit ini dibintangi oleh Mario Maurer sebagai Gun, Natcha Jantapan sebagai Song, Monchanok Saengchaipiangpen sebagai Name dan Ranee Campen sebagai Dew. Meskipun tergolong film lawas namun film ini masih cocok untuk ditonton baik bagi remaja maupun dewasa.
Film ini mengisahkan sekelompok geng yang dinamai geng "Sperm" dipimpin oleh seorang pemuda ganteng yang bernama Gun. Geng ini terdiri dari Gun, Song, Nick, Arm, Kla, Tod dan Champ.
Mereka sering terlibat perkelahian dengan geng-geng motor yang ada di kota Bangkok dan Geng Sperm selalu menjadi pemenangnya. Makanya geng ini dinamai Sperm yang artinya pemenang. Gun sebagai pemimpinnya sangat disegani oleh musuh-musuhnya.
Adegan pertama film ini dimulai dari tampilnya Song, seorang mahasiswa jurusan seni pindahan dari Chiang Mai masuk di kampus yang sama dengan Gun namun beda jurusan. Song adalah sosok pemuda pendiam.
Name sangat membenci Gun karena ia menyangka bahwa kakaknya meninggal gara-gara Gun. Namun ternyata kakak Name meninggal dibunuh oleh bandar narkoba dan Gun mencoba menyelamatkannya. Name baru mengerti setelah diberitahu ibunya.
Ikhwal masuknya Song dalam geng Sperm adalah, saat geng Sperm sedang bermain bola, tiba-tiba bola menggelinding tepat di depan Song yang lagi berjalan. Lalu Song menendang bola dan tanpa sengaja bola mengenai dahi salah satu anggota geng Sperm dan membuat mereka marah-marah mau memukul Song.
Untungnya Gun segera melarang. Bahkan Gun mengajak Song untuk main bola. Sejak saat itulah Song bergabung dalam geng Sperm.
Yang menarik dari pribadi Gun adalah, ia sangat menjunjung tinggi persahabatan. Persahabatan baginya adalah segala-galanya, mengalahkan uang dan harta benda.
Gun sangat menyayangi sahabat-sahabatnya, bukti sayang Gun di samping selalu bermain bersama, selalu menjadi pelindung sahabat-sahabatnya, Gun selalu bertindak tegas dan tak segan-segan memperingatkan kalau sahabatnya melakukan kesalahan.
Solidaritas Gun sangat tinggi dan patut dicontoh oleh para pemuda. Meski ia anak orang kaya, ia tidak sombong, sangat menghargai teman, ksatria dan sportif.
Sosok Gun sebenarnya memiliki pribadi yang baik, kenapa ia sampai terjerumus dan sering terlibat perkelahian antar geng motor, tak lain karena kedua orang tua Gun yang super sibuk. Tak ada waktu untuk Gun. Orang tuanya tidak pernah berada di rumah. Gun hanya tinggal bersama pembantunya. Semua urusan Gun diserahkan kepada asisten ayahnya.
Masih beruntung, meski Gun menjadi salah satu pimpinan geng motor, namun tidak terjerumus lebih jauh, misalnya minum-minuman keras atau main perempuan. Meskipun dunianya dunia malam dan akrab dengan kekerasan.
Suatu ketika ada seorang gadis anak orang kaya juga, jatuh hati pada Gun, namun Gun tak tertarik. Gadis yang bernama Elle ini terus merayu dan memaksa Gun agar bersedia jadi pacarnya. Elle mengancam Gun, tak mau pulang kalau Gun tidak berjanji bahwa di malam tahun baru nanti Gun bersedia menghabiskan waktu bersamanya.
Dengan terpaksa Gun mengiyakan permintaan Elle. Hingga malam tahun barupun tiba, malam naas bagi Gun. Saat Gun harus memilih antara sahabat dan memenuhi janjinya dengan Elle. Gun memilih mendahulukan sahabatnya.
Kedua orang tua Gun datang dan menyesal telah menyia-nyiakan anak semata wayangnya. Lagi-lagi penyesalan berada di belakang. Nasi sudah menjadi bubur. Gun telah meninggal dalam perkelahian antar geng motor.
Para sahabatnya sangat terpukul dan merasa kehilangan seorang pemimpin yang tegas dan baik hati. Mereka banyak berhutang budi kepada Gun, terutama Song. Song bertekad membalas dendam kepada orang yang membunuh Gun.
Akhirnya Song berhasil membalas dendam dengan membunuh musuh yang telah menewaskan Gun, anak buah dari Geng Night Bazaar yang dikeluarkan oleh pimpinannya karena dianggap pengecut, mengalahkan Gun dengan menggunakan senjata.
Alur cerita yang sangat menarik dan nyaris tak bisa ditebak, membuat film ini banyak disukai karena bikin para penonton berdebar-debar menyaksikan setiap adegan-adegannya.
Film ini mampu mampu menguras emosi dan air mata penonton, klimaksnya saat menyaksikan adegan  tokoh utamanya meninggal, bikin penonton mengharu biru dan mewek tersedu sedan.
Ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari film My True Friends ini, antara lain:
1. Persahabatan yang tulus dan solidaritas yang tinggi
Rela membela dan melindungi sahabatnya meskipun nyawa taruhannya.
2. Kutipan dari ucapan tokoh Gun yang luar biasa, " Bagiku menyayangi teman bukan berarti memanjakan mereka".
Gun selalu mengingatkan sahabatnya apabila mereka salah.
Sahabat yang baik, harus begitu. Mau mengingatkan apabila ada sahabat yang salah, jangan malah sungkan dan mendiamkan sehingga sahabat kita terus berbuat salah.
3. Persahabatan adalah segalanya, melebihi uang dan harta benda.
Bagi sebagian orang, uang bisa mendatangkan kebahagiaan namun bagi Gun uang malah mendatangkan penderitaan.
4. Perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anak sangat penting.
Sosok Gun adalah potret anak yang kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya. Ia hanya menerima limpahan materi namun kurang perhatian dan kasih sayang.
5. Terlepas dari sisi buruknya, Gun telah mengajarkan tentang banyak hal: solidaritas, kebaikan, kepedulian, keramahan dan sportivitas.
Jadi, film My True Friends ini menurutku sangat recomended untuk ditonton. Bukan adegan berkelahinya namun solidaritas persahabatan mereka luar biasa. Film ini bisa ditonton kapan saja, pun bisa ditonton pada masa Pandemi Covid 19 ini, agar tumbuh rasa solidaritas dengan sahabat, tetangga maupun sesama.
Demikian tulisan saya tentang film bertemakan solidaritas untuk memeriahkan samber hari ini. Semoga bermanfaat.
Siti Nazarotin
Blitar, 9 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H