Belum lagi kalau ada anggota keluarga yang sakit. Ya kalau punya kartu BPJS gratis, kalau tidak, maka lengkaplah penderitaan mereka.
Itulah gambaran kesulitan bagi mereka yang taraf ekonominya di ambang bawah. Dan ramadhan kali ini mereka jalani dengan penuh kesedihan. Benar-benar momen tersulit.
Mengenai rasa simpati kepada mereka, tidak akan saya bahas pada tulisan ini ya, Insya Allah semoga ada kesempatan, akan saya bahas pada event samber hari berikutnya.
Khusus pribadi saya, momen-momen tersulit dalam menjalankan puasa tahun ini, tak berbeda jauh dengan tahun-tahun lalu. Cuma karena kondisi sekarang beda, lebih terasa berat.
Sebagaimana saya katakan tadi, tentang menahan lapar dan dahaga sudah biasa. Tapi yang paling sulit adalah:
1. Menjaga lisan dan hati
Menjaga lisan dan hati sangatlah susah. Apalagi kalau kita terpancing percakapan dari teman. Bawaannya ikutan terus.
Misalnya ada teman yang membicarakan kejelekan orang lain dan memang pembicaraannya benar, Â bawaanya kepo dan ikut nimbrung. Padahal jelas-jelas dilarang oleh agama. Astaghfirullah.
Selain itu, seiring dengan perkembangan media sosial yang semakin maju, komunikasi digitalpun semakin dibutuhkan. Smart phone adalah benda yang bisa dibilang pasangan kedua kita, bahkan keberadaanya sering menggeser posisi pasangan utama kita
Hampir seluruh waktu kita habiskan untuk mengoperasikan smart phone ini. Komunikasi lewat WhatsApp salah satunya. Sering tangan kita terkilir untuk menuangkan kalimat-kalimat yang tak pantas bahkan menyakiti hati orang lain. Saling serang dan saling balas menyakiti, sudah menjadi hal yang biasa, meskipun kita sadar bahwa itu adalah dosa.
2. Gampang tergoda untuk belanja, meskipun tidak sampai kalap mata