Tahun ini kita menjalankan ibadah puasa lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena tahun ini kita jalani di tengah-tengah Pandemi Corona yang berkepanjangan yang entah  berakhir sampai kapan.Â
Konsekwensi dari hal ini adalah, kita tak bisa leluasa dan nyaman untuk menjalankan ibadah. Sebab sesuai dengan peraturan yang berlaku, kita tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan yang bersifat mengumpulkan  massa, termasuk beribadah di masjid atau mushalla.
Kalaupun ada daerah-daerah tertentu yang tetap membolehkan beribadah di masjid namun dengan catatan harus mengikuti protokoler kesehatan yang lumayan ribet. Memasuki masjid harus cuci tangan dulu, membawa sajadah sendiri, sof harus berjarak dan bermasker pula.
Bagi daerah zona merah akan lebih menyedihkan lagi. Semua aktivitas dilakukan di rumah. Belajar dan bekerja dari rumah, demikian juga beribadah hanya bisa dilakukan di rumah.
Nuansa ramadhan yang dulu kental kita rasakan tahun ini tinggal kenangan.
Meskipun di daerah tempat tinggal saya tidak diberlakukan PSBB namun nuansa ramadhan tidak seindah dan semeriah dulu. Saya pun menjalankan shalat tarawih dan shalat fardhu di rumah bersama keluarga.
Berbicara masalah kesulitan dalam menjalankan ibadah puasa tahun ini, untuk saya pribadi Alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti.Â
Menahan lapar dan dahaga sudah menjadi ritual keagamaan yang setiap tahun rutin dilakukan. Kadang juga mengerjakan puasa sunnah senin dan kamis meskipun belum istiqomah.
Namun bagi orang lain, atau keluarga lain bisa saja ramadhan tahun ini begitu menyedihkan dan momen-momen sulit bagi mereka yang terdampak Covid 19, saya bisa merasakannya.
Banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan, dengan kemampuan ekonomi yang pas-pasan maka keadaan ramadhan tahun ini akan semakin parah bahkan lumpuh.Â
Untuk memenuhi kebutuhan pangan saja sudah susah, apalagi harus beli quota internet untuk pembelajaran daring bagi anaknya.